Wali Kota Ungkap 3 Pejabat di Pemkot Semarang Terpapar COVID-19
Selasa, 02 Juni 2020 - 19:18 WIB
SEMARANG - Wali Kota Semarang , Hendrar Prihadi (Hendi) mengungkapkan ada 3 pejabat di Pemkot Semarang yang terpapar COVID-19 . Diduga mereka terpapar saat menjalankan kegiatan.
“Teman-teman kami ada tiga yang terkena. Satu kepala dinas, satu camat, dan satu sekcam (sekretaris camat). Kami sedang telusuri keluarganya termasuk lingkup kerjanya apakah mereka kemudian aman atau mata rantai masih sangat panjang,” ungkapnya di Balai Kota Semarang, Selasa (2/6/2020). (Baca juga: Tolak Pemakaman Standar COVID-19, Keluarga Pasien Ambil Paksa Jenazah)
Hendi mengungkapkan, ketiga pejabat tersebut sebelumnya dalam kondisi sehat. Namun saat dilakukan rapid test mereka dinyatakan positif. Bahkan, dari pihak keluarganya pun ada yang terkonfirmasi positif COVID-19. (Baca juga: 40 Pedagang dan Pembeli Pasar Besar Palangkaraya Positif COVID-19)
Menurutnya, mereka dimungkinkan tertular saat melakukan kegiatan selama pandemi. “Ini yang dinamakan OTG (orang tanpa gejala). Ekses dari kegiatan yang bersangkutan. Mungkin tertular saat melakukan tindakan, sehingga mengakibatkan yang bersangkutan COVID-19,” bebernya.
Hendi menambahkan, Pemkot Semnarang terus memotivasi tiga pejabat tersebut. Saat ini, mereka tengah menjalani karantina. “Mereka memilih karantina di rumah. Yang satu karantina di rumah sakit,” ujar orang nomor satu di Kota Semarang ini.
Atas kasus tesebut, Pemkot Semarang langsung melakukan tracking terhadap para pejabat lingkungan Pemkot. Petugas Dinas Kesehatan Kota Semarang melakukan swab test terhadap 250 pejabat eselon 2 dan 3. “Hari ini kami lakukan swab eselon 2 dan 3. Hari ini 250 orang. Namanya juga berinteraksi bekerja. Kalau ada satu dua yang infonya positif, lainnya terdeteksi. Mudah-mudahan yang lain tidak ada yang positif. Cukup tiga orang saja. Kalau ada, kami segera lakukan upaya,” tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, M Abdul Hakam menambahkan, tiga pejabat Pemkot Semarang yang tertular virus corona tersebut ada yang ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pengawasan (OTG). Sementara, hasil swab test terhadap pejabat eselon 2 dan 3 baru akan diketahui setelah tiga hari.
“Teman-teman kami ada tiga yang terkena. Satu kepala dinas, satu camat, dan satu sekcam (sekretaris camat). Kami sedang telusuri keluarganya termasuk lingkup kerjanya apakah mereka kemudian aman atau mata rantai masih sangat panjang,” ungkapnya di Balai Kota Semarang, Selasa (2/6/2020). (Baca juga: Tolak Pemakaman Standar COVID-19, Keluarga Pasien Ambil Paksa Jenazah)
Hendi mengungkapkan, ketiga pejabat tersebut sebelumnya dalam kondisi sehat. Namun saat dilakukan rapid test mereka dinyatakan positif. Bahkan, dari pihak keluarganya pun ada yang terkonfirmasi positif COVID-19. (Baca juga: 40 Pedagang dan Pembeli Pasar Besar Palangkaraya Positif COVID-19)
Menurutnya, mereka dimungkinkan tertular saat melakukan kegiatan selama pandemi. “Ini yang dinamakan OTG (orang tanpa gejala). Ekses dari kegiatan yang bersangkutan. Mungkin tertular saat melakukan tindakan, sehingga mengakibatkan yang bersangkutan COVID-19,” bebernya.
Hendi menambahkan, Pemkot Semnarang terus memotivasi tiga pejabat tersebut. Saat ini, mereka tengah menjalani karantina. “Mereka memilih karantina di rumah. Yang satu karantina di rumah sakit,” ujar orang nomor satu di Kota Semarang ini.
Atas kasus tesebut, Pemkot Semarang langsung melakukan tracking terhadap para pejabat lingkungan Pemkot. Petugas Dinas Kesehatan Kota Semarang melakukan swab test terhadap 250 pejabat eselon 2 dan 3. “Hari ini kami lakukan swab eselon 2 dan 3. Hari ini 250 orang. Namanya juga berinteraksi bekerja. Kalau ada satu dua yang infonya positif, lainnya terdeteksi. Mudah-mudahan yang lain tidak ada yang positif. Cukup tiga orang saja. Kalau ada, kami segera lakukan upaya,” tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, M Abdul Hakam menambahkan, tiga pejabat Pemkot Semarang yang tertular virus corona tersebut ada yang ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pengawasan (OTG). Sementara, hasil swab test terhadap pejabat eselon 2 dan 3 baru akan diketahui setelah tiga hari.
(shf)
tulis komentar anda