Keseriusan Pemkab Pangandaran Terapkan Protokol Kesehatan di Objek Wisata
Selasa, 14 September 2021 - 21:48 WIB
Diakui Suheryana, masih ditemukan wisatawan yang berkerumun di objek wisata. Namun, petugas langsung memberikan pengertian agar mereka tidak berkerumun.
Ketua BPC Himpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pangandaran Agus Mulyana, membenarkan, sejak dibukanya objek wisata di Kabupaten Pangandaran, tingkat kunjungan meningkat. "Memang sejak dibukanya objek wisata, tingkat kunjungan wisatawan meningkat," kata Agus.
Agus menambahkan, sudah mengantisipasi termasuk dengan rekayasa jalur, sehingga tidak terjadi kerumunan dan tidak terkonsentrasi pada satu tempat. "PHRI sudah memasang banner berupa imbauan protokol kesehatan di berbagai tempat," kata dia.
Bahkan dari TNI dan Polri juga pemkab dan pemprov pun sudah membuat rekayasa jalur agar kunjungan wisata di Pangandaran bisa terurai dengan baik."Sebagai bentuk antisipasi, kedepan akan mengusulkan ke Pemda untuk membuat delay," tuturnya.
Jika volume pengunjung di dalam kawasan objek wisata sudah penuh 25 persen, maka pengunjung akan dialihkan ke objek wisata yang lainnya yang ada di Kabupaten Pangandaran.
"Jadi pengunjung yang masuk ke objek wisata maupun yang keluar dapat terkendali, supaya tidak terjadi kerumunan di satu tempat," katanya. CM
Ketua BPC Himpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pangandaran Agus Mulyana, membenarkan, sejak dibukanya objek wisata di Kabupaten Pangandaran, tingkat kunjungan meningkat. "Memang sejak dibukanya objek wisata, tingkat kunjungan wisatawan meningkat," kata Agus.
Agus menambahkan, sudah mengantisipasi termasuk dengan rekayasa jalur, sehingga tidak terjadi kerumunan dan tidak terkonsentrasi pada satu tempat. "PHRI sudah memasang banner berupa imbauan protokol kesehatan di berbagai tempat," kata dia.
Bahkan dari TNI dan Polri juga pemkab dan pemprov pun sudah membuat rekayasa jalur agar kunjungan wisata di Pangandaran bisa terurai dengan baik."Sebagai bentuk antisipasi, kedepan akan mengusulkan ke Pemda untuk membuat delay," tuturnya.
Jika volume pengunjung di dalam kawasan objek wisata sudah penuh 25 persen, maka pengunjung akan dialihkan ke objek wisata yang lainnya yang ada di Kabupaten Pangandaran.
"Jadi pengunjung yang masuk ke objek wisata maupun yang keluar dapat terkendali, supaya tidak terjadi kerumunan di satu tempat," katanya. CM
(ars)
tulis komentar anda