Keseriusan Pemkab Pangandaran Terapkan Protokol Kesehatan di Objek Wisata

Selasa, 14 September 2021 - 21:48 WIB
loading...
Keseriusan Pemkab Pangandaran...
Salah satu lokasi objek wisata di Kabupaten Pangandaran
A A A
PARIGI - Ketatnya penerapan protokol kesehatan tidak lantas mengurangi antusiasme wisatawan untuk berkunjung ke sejumlah objek wisata di Kabupaten Pangandaran yang telah resmi dibuka sejak pekan lalu.

Dengan dibukanya seluruh objek wisata, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran pun berupaya keras untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19.

Setiap objek wisata dibatasi pengunjungnya, yakni maksimal 25 persen dari kapasitas. Begitu juga tingkat okupansi hotel dan penginapan diawasi ketat maksimal 50 persen dari kapasitas.

Jumlah wisatawan yang ada di setiap objek wisata selalu dipantau, dengan menghitung kendaraan yang masuk dan keluar, agar tidak melebihi kapasitas.

Sejauh ini penerapan pembatasan itu berjalan dengan baik. Wisatawan yang datang ke satu objek wisata dipastikan tidak sampai melebihi kapasitas yang ditentukan.

Para pelaku industri pariwisata pun menjadi kepanjangan tangan pemerintah daerah, terutama untuk mengedukasi wisatawan dalam penggunaan masker.

Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Pangandaran Suheryana mengatakan, berdasarkan evaluasi sementara, pembukaan destinasi wisata berjalan baik.
Pembatasan wisatawan di masing-masing objek wisata juga berjalan maksimal. Penerapan protokol kesehatan di objek wisata, tutur dia, sudah dipatuhi dengan baik.

"Lebih 90 persennya sudah pakai masker. Wisatawan juga sadar akan pentingnya jaga jarak," kata dia.

Diakui Suheryana, masih ditemukan wisatawan yang berkerumun di objek wisata. Namun, petugas langsung memberikan pengertian agar mereka tidak berkerumun.

Ketua BPC Himpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pangandaran Agus Mulyana, membenarkan, sejak dibukanya objek wisata di Kabupaten Pangandaran, tingkat kunjungan meningkat. "Memang sejak dibukanya objek wisata, tingkat kunjungan wisatawan meningkat," kata Agus.

Agus menambahkan, sudah mengantisipasi termasuk dengan rekayasa jalur, sehingga tidak terjadi kerumunan dan tidak terkonsentrasi pada satu tempat. "PHRI sudah memasang banner berupa imbauan protokol kesehatan di berbagai tempat," kata dia.

Bahkan dari TNI dan Polri juga pemkab dan pemprov pun sudah membuat rekayasa jalur agar kunjungan wisata di Pangandaran bisa terurai dengan baik."Sebagai bentuk antisipasi, kedepan akan mengusulkan ke Pemda untuk membuat delay," tuturnya.

Jika volume pengunjung di dalam kawasan objek wisata sudah penuh 25 persen, maka pengunjung akan dialihkan ke objek wisata yang lainnya yang ada di Kabupaten Pangandaran.

"Jadi pengunjung yang masuk ke objek wisata maupun yang keluar dapat terkendali, supaya tidak terjadi kerumunan di satu tempat," katanya. CM
(ars)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1451 seconds (0.1#10.140)