Luar Biasa! Pesawat CN235-220 Sukses Terbang Pakai Avtur Minyak Sawit
Jum'at, 10 September 2021 - 18:37 WIB
BANDUNG - Uji terbang menggunakan bahan bakar minyak sawit Bioavtur J2.4 sukses dilakoni pesawat CN235-220 di Langit Sukabumi, pada Kamis-Jumat (9-10/9/2021). Tak ada kendala pada kinerja mesin pesawat, saat dilaksanakan uji terbang.
" Uji terbang berjalan lancar dan hasilnya sesuai dengan prediksi. Tidak ada abnormality maupun degradasi kinerja engine," kata Kepala Divisi Pusat Uji Terbang PT Dirgantara Indonesia, Yustinus Kuswardana.
Bahan bakar bioavtur J2.4 merupakan bahan bakar campuran bioavtur, yang dihasilkan dari bahan baku 2,4% minyak inti sawit atau Refined Bleached Degummed Palm Kernel Oil (RBDPKO) dengan menggunakan katalis. Ini adalah produk hasil kerja sama antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan PT Pertamina (Persero).
Lebih lanjut Yustinus menjelaskan, saat uji terbang ada beberapa hal yang diuji dan menunjukkan hasil yang cukup baik. Pengujian engine starting saat on ground dengan variasi temperatur maupun saat terbang.
Pengujian juga dilakukan pada performa dan karakteristik engine pada berbagai setting engine power dari idle sampai maximum power. Ini dilakukan pada dua ketinggian terbang. "Juga dilakukan uji pada karakteristik engine pada saat akselerasi maupun deselerasi. Juga dilakukan pada dua ketinggian," katanya.
Walaupun menggunakan bahan bakar campuran minyak sawit, namun selama uji coba, semua parameter engine menunjukkan kinerja dan respon engine yang normal. Sehingga uji terbang terlaksana tuntas sesuai rencana. Kendati begitu, terkuat efisiensi bahan bakar tidak teramati oleh flight crew. Angka yang akurat masih dievaluasi lebih lanjut melalui analisa data uji.
Sebelumnya, tim telah melakukan uji coba di ground pada pesawat CN235-220 Flying Test Bed (FTB) pada Senin (6/9/2021). Adapun ground test telah dilaksanakan selama 20 menit dengan hasil yang bagus.
" Uji terbang berjalan lancar dan hasilnya sesuai dengan prediksi. Tidak ada abnormality maupun degradasi kinerja engine," kata Kepala Divisi Pusat Uji Terbang PT Dirgantara Indonesia, Yustinus Kuswardana.
Bahan bakar bioavtur J2.4 merupakan bahan bakar campuran bioavtur, yang dihasilkan dari bahan baku 2,4% minyak inti sawit atau Refined Bleached Degummed Palm Kernel Oil (RBDPKO) dengan menggunakan katalis. Ini adalah produk hasil kerja sama antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan PT Pertamina (Persero).
Lebih lanjut Yustinus menjelaskan, saat uji terbang ada beberapa hal yang diuji dan menunjukkan hasil yang cukup baik. Pengujian engine starting saat on ground dengan variasi temperatur maupun saat terbang.
Pengujian juga dilakukan pada performa dan karakteristik engine pada berbagai setting engine power dari idle sampai maximum power. Ini dilakukan pada dua ketinggian terbang. "Juga dilakukan uji pada karakteristik engine pada saat akselerasi maupun deselerasi. Juga dilakukan pada dua ketinggian," katanya.
Walaupun menggunakan bahan bakar campuran minyak sawit, namun selama uji coba, semua parameter engine menunjukkan kinerja dan respon engine yang normal. Sehingga uji terbang terlaksana tuntas sesuai rencana. Kendati begitu, terkuat efisiensi bahan bakar tidak teramati oleh flight crew. Angka yang akurat masih dievaluasi lebih lanjut melalui analisa data uji.
Sebelumnya, tim telah melakukan uji coba di ground pada pesawat CN235-220 Flying Test Bed (FTB) pada Senin (6/9/2021). Adapun ground test telah dilaksanakan selama 20 menit dengan hasil yang bagus.
(eyt)
tulis komentar anda