Duel Maut di Bungo, Kakak Beradik Tewas Bersimbah Darah
loading...
A
A
A
BUNGO - Duel maut menggemparkan warga Talang Palembang Lamo, Dusun Rantau Tipu, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Kabupaten Bungo, Jambi, Kamis (9/9/2021) malam. Akibatnya, kakak beradik, Fehusi Ndraha (52) dan Totonafo Ndraha (45) tewas bersimbah darah.
Warga yang mengetahui dua mayat tersebut, langsung melapor ke Polsek Limbur Lubuk Mengkuang. Saat ditemukan, kedua mayat masih berada di dalam pondok. Petugas Polsek Limbur Lubuk Mangkuang, bersama Tim Inafis Polres Bungo, langsung melakukan olah TKP.
Kakak beradik yang terlibat duel maut tersebut, diketahui berasal dari Kabupaten Nias, Sumatera Utara. Keduanya merantau untuk bekerja di Kabupaten Bungo. Diduga, keduanya terlibat perkelahian dan saling tikam menggunakan pisau.
Terkait apa pemicu duel maut dua bersaudara tersebut, Kapolres Bungo, AKBP Guntur Saputro mengaku belum dapat menyimpulkannya, karena masih mendalami keterangan para saksi. Penyelidikan kasus ini juga terhambat, karena korban dan pelaku tewas bersama.
Dari cerita sejumlah saksi mata, sebelum peristiwa duel maut berdarah ini, Fehusi Ndraha bersama anaknya, Ododogo Ndraha, melakukan perundingan di TKP bersama kedua adiknya, yakni Totonafo Ndraha, dan Yamonahan Ndraha, serta seorang saksi Tedi Eka Putra.
Dalam pertemuan tersebut, diduga terjadi perdebatan dan salah paham antara Fehusi Ndraha dengan Totonafo Ndraha. Di tengah perdebatan tersebut, Totonafo Ndraha mengambil pisau dapur dan menikam perut Fehusi Ndraha .
Warga yang mengetahui dua mayat tersebut, langsung melapor ke Polsek Limbur Lubuk Mengkuang. Saat ditemukan, kedua mayat masih berada di dalam pondok. Petugas Polsek Limbur Lubuk Mangkuang, bersama Tim Inafis Polres Bungo, langsung melakukan olah TKP.
Kakak beradik yang terlibat duel maut tersebut, diketahui berasal dari Kabupaten Nias, Sumatera Utara. Keduanya merantau untuk bekerja di Kabupaten Bungo. Diduga, keduanya terlibat perkelahian dan saling tikam menggunakan pisau.
Terkait apa pemicu duel maut dua bersaudara tersebut, Kapolres Bungo, AKBP Guntur Saputro mengaku belum dapat menyimpulkannya, karena masih mendalami keterangan para saksi. Penyelidikan kasus ini juga terhambat, karena korban dan pelaku tewas bersama.
Dari cerita sejumlah saksi mata, sebelum peristiwa duel maut berdarah ini, Fehusi Ndraha bersama anaknya, Ododogo Ndraha, melakukan perundingan di TKP bersama kedua adiknya, yakni Totonafo Ndraha, dan Yamonahan Ndraha, serta seorang saksi Tedi Eka Putra.
Dalam pertemuan tersebut, diduga terjadi perdebatan dan salah paham antara Fehusi Ndraha dengan Totonafo Ndraha. Di tengah perdebatan tersebut, Totonafo Ndraha mengambil pisau dapur dan menikam perut Fehusi Ndraha .