Penghujung Mei, Positif COVID-19 di Jatim Cenderung Naik
Minggu, 31 Mei 2020 - 05:13 WIB
JAKARTA - Memasuki penghujung bulan Mei 2020, angka penambahan kasus positif COVID-19 di Jatim, terus mengalami kenaikan. Bahkan, beberapa kali angka kenaikkannya menjadi yang tertinggi secara nasional.
(Baca juga: Jelang Akhir PSBB Malang Raya, Satu Keluarga Positif COVID-19 )
Terakhir, pada Sabtu (30/5/2020) angka kenaikan penambahan kasus positif COVID-19 di Jatim, mencapai sebanyak 199 orang. Angka ini menjadi yang tertinggi dibandingkan yang terjadi di 33 provinsi lainnya di Indonesia.
"Berdasarkan data yang dihimpun Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, pada Jumat (30/5/2020) Jatim menjadi wilayah dengan penambahan kasus positif COVID-19 tertinggi," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto.
Akibat adanya penambahan kasus poisitif COVID-19 sebanyak 199 orang tersebut, membuat jumlah kasus positif COVID-19 di Jatim, hingga Sabtu (30/5/2020) mencapai sebanyak 4.613. Penambahan tersebut cenderung naik dari data yang dilaporkan pada hari sebelumnya yakni 101 kasus. "Jawa Timur, kalau kita bandingkan dengan data kemarin ada cenderung naik," kata Yuri di Jakarta, Sabtu (30/5/2020).
Menurutnya, penambahan kasus positif di Jawa Timur tersebut bahkan melampaui dari angka yang dilaporkan oleh DKI Jakarta, yakni 101 orang.
Penambahan kasus positif yang terjadi di DKI Jakarta dalam hal ini bukan seluruhnya didapatkan dari wilayah administrasinya, melainkan dari para Warga Negara Indonesia (WNI) repatriasi atau kepulangan dari luar negeri yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran.
"DKI Jakarta kalau dibandingkan dari data kemarin cenderung turun. Namun khusus DKI ini tidak seluruhnya berasal dari wilayah administrasi DKI Jakarta. Karena kita tahu bersama sebagian besar saudara kita yang bekerja di luar negeri dan kembali ke tanah air masuknya adalah melalui Bandara Soekarno-Hatta," jelas Yuri.
"Sudah menjadi ketentuan pemerintah bahwa mereka harus kita lakukan pemeriksaan dan beberapa di antaranya mereka positif konfirmasi COVID-19. Hanya memang datanya akan masuk di dalam kelompok Provinsi DKI Jakarta. Namun bukan menggambarkan bahwa ini adalah kondisi adminstrasi DKI Jakarta," imbuh Yuri.
(Baca juga: Jelang Akhir PSBB Malang Raya, Satu Keluarga Positif COVID-19 )
Terakhir, pada Sabtu (30/5/2020) angka kenaikan penambahan kasus positif COVID-19 di Jatim, mencapai sebanyak 199 orang. Angka ini menjadi yang tertinggi dibandingkan yang terjadi di 33 provinsi lainnya di Indonesia.
"Berdasarkan data yang dihimpun Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, pada Jumat (30/5/2020) Jatim menjadi wilayah dengan penambahan kasus positif COVID-19 tertinggi," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto.
Akibat adanya penambahan kasus poisitif COVID-19 sebanyak 199 orang tersebut, membuat jumlah kasus positif COVID-19 di Jatim, hingga Sabtu (30/5/2020) mencapai sebanyak 4.613. Penambahan tersebut cenderung naik dari data yang dilaporkan pada hari sebelumnya yakni 101 kasus. "Jawa Timur, kalau kita bandingkan dengan data kemarin ada cenderung naik," kata Yuri di Jakarta, Sabtu (30/5/2020).
Menurutnya, penambahan kasus positif di Jawa Timur tersebut bahkan melampaui dari angka yang dilaporkan oleh DKI Jakarta, yakni 101 orang.
Penambahan kasus positif yang terjadi di DKI Jakarta dalam hal ini bukan seluruhnya didapatkan dari wilayah administrasinya, melainkan dari para Warga Negara Indonesia (WNI) repatriasi atau kepulangan dari luar negeri yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran.
"DKI Jakarta kalau dibandingkan dari data kemarin cenderung turun. Namun khusus DKI ini tidak seluruhnya berasal dari wilayah administrasi DKI Jakarta. Karena kita tahu bersama sebagian besar saudara kita yang bekerja di luar negeri dan kembali ke tanah air masuknya adalah melalui Bandara Soekarno-Hatta," jelas Yuri.
"Sudah menjadi ketentuan pemerintah bahwa mereka harus kita lakukan pemeriksaan dan beberapa di antaranya mereka positif konfirmasi COVID-19. Hanya memang datanya akan masuk di dalam kelompok Provinsi DKI Jakarta. Namun bukan menggambarkan bahwa ini adalah kondisi adminstrasi DKI Jakarta," imbuh Yuri.
Lihat Juga :
tulis komentar anda