Kebut Vaksinasi COVID-19 bagi Pelajar, Pemprov Jabar Gandeng Swasta

Jum'at, 03 September 2021 - 07:05 WIB
Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi COVID-19 Jabar, Dedi Supandi dan wakilnya Atalia Praratya saat meninjau vaksinasi massal di SMK Negeri 3, Kota Bandung, Rabu (2/9/2021). Foto: SINDONews/Agung Bakti Sarasa
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat terus melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 bagi pelajar seiring rencana dimulainya pembelajaran tatap muka ( PTM ) secara terbatas di berbagai daerah di Jabar .

Upaya percepatan vaksinasi COVID-19 bagi pelajar dilakukan lewat kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti kegiatan vaksinasi massalbagi pelajar, termasuk masyarakat umumdi SMK Negeri 3 Bandung, Jalan Solontongan Nomor 10, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung.

Kegiatan vaksinasi ini merupakan wujud kolaborasi antara pemerintah pusat lewat Kementerian Kesehatan, Pemprov Jawa Barat, TNI melalui Landasan Udara (Lanud) Sulaiman, serta CIMB Niaga Finance sebagai pihak swasta yang menyediakan1.000 dosis vaksin dengan sasaran target pelajar danmasyarakat umum dengan rentang usia minimal 16 tahun hingga lansia.



"Hari ini saya mengapresiasi banyak pihak, karena kolaborasi muncul seperti yang dilakukan di SMK Negeri 3 Bandung. Ini menunjukan kolaborasi yang kita butuhkan," tuturWakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi COVID-19 Jabar, Atalia Praratya Ridwan Kamil saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal tersebut.



Atalia berharap, kegiatan vaksinasi massal ini menjadi inspirasi bagi pihak swasta lainnya untuk melakukan kolaborasi. Apalagi, saat ini, pemerintah sedang berpacu dengan waktu untuk mengejar target program vaksinasi."Saya berharap ini menjadi inspirasi bagi semua pihak bahwa vaksinasi bisa dilakukan dengan lebih luas lagi dan lebih menjangkau lagi dengan cara-cara kolaboratif," ucapnya.

Atalia juga mengatakan, Pemprov Jabarsaat ini tengah mengejar target 424.000 suntikan vaksin per harinya. Sehingga, kekebalan komunal atau herd immunity di Jabar diharapkan terbentuk akhir tahun nanti.

"Pemerintah saja tidak cukup, tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan karena tadi bayangkan satu hari 424.000 vaksin yang harus dilakukan tidak bisa sendirian. Tenaga kesehatan kita terbatas dan sebagainya, maka perlu kolaborasi seperti ini," jelas Atalia.

Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More