Usai Lebaran, Harga Ayam Melejit Menyusul Bawang Merah
Sabtu, 30 Mei 2020 - 11:01 WIB
PALEMBANG - Hampir sepekan usai lebaran Idul Fitri, harga sejumlah produk pangan naik. Daging ayam turut terbang tinggi hingga Rp39 ribu perkilogram, menyusul bawang merah yang bertahan di harga Rp60 ribu perkilogram.
Seperti dipantau di dua pasar tradisional di Kota Palembang, yakni Pasar Pagi Maskarebet dan Pasar KM 12. Di Pasar KM 12 yang terletak di perbatasan Kota Palembang dengan Kabupaten Banyuasin, harga daging ayam dipatok Rp39 dan 40.000 perkilogram. (Baca juga: Pedagang Positif COVID-19, Dua Pasar Tradisional Ditutup )
Harga ini naik cukup signifikan dibandingkan sebelum idul Fitri yang masih di bawah Rp30.000 perkilogram. Beberapa pedagang yang dibincangi mengungkap kenaikan sudah terjadi beberapa hari terakhir dari para agen.
"Sudah beberapa hari ini, mungkin nanti turun lagi tapi tidak tahu kapan," ujar Leli, satu pedagang ayam di Pasar KM 12, Sabtu (30/5/2020). (Baca juga: Kodam II/Sriwijaya Kembali Terima Bantuan APD dari Mabesad )
Dengan kenaikan ini penjualan menjadi menurun, karena pembeli beralih ke ikan untuk lauk. Kalaupun masih ada yang beli sebagian besar mengurangi jumlah pembelian. "Kalau dari kami pedagang senangnya harga murah, pagi-pagi sudah habis. Kalau sekarang, ditambah pasar sepi karena corona, ya pasrah saja," katanya.
Begitu juga di Pasar Maskarebet harga ayam mencapai Rp40.000 perkilogram. Harga bawang merah juga masih bertahan dengan harga Rp60 ribu sejak sebelum Idul Fitri. "Semua naik, cuma harga cabai merah yang murah masih Rp20 ribu sekilo," katanya.
Para pedagang menduga kenaikan harga ayam karena masih suasana lebaran, sehingga peternak dan agen belum operasi penuh. Karena menurutnya, permintaan ayam masih rendah karena rumah makan dan restoran masih banyak tutup. (Baca juga: Produksi Berlimpah, UMKM di Muratara Produksi Sirup Jeruk Terusan )
"Orang hajatan tidak ada, mudahan turun lagi. Sebelum lebaran awal puasa kan harga ayam rendah sampai di bawah Rp25 ribu perkilogram," katanya Salima, pedagang ayam.
Seperti dipantau di dua pasar tradisional di Kota Palembang, yakni Pasar Pagi Maskarebet dan Pasar KM 12. Di Pasar KM 12 yang terletak di perbatasan Kota Palembang dengan Kabupaten Banyuasin, harga daging ayam dipatok Rp39 dan 40.000 perkilogram. (Baca juga: Pedagang Positif COVID-19, Dua Pasar Tradisional Ditutup )
Harga ini naik cukup signifikan dibandingkan sebelum idul Fitri yang masih di bawah Rp30.000 perkilogram. Beberapa pedagang yang dibincangi mengungkap kenaikan sudah terjadi beberapa hari terakhir dari para agen.
"Sudah beberapa hari ini, mungkin nanti turun lagi tapi tidak tahu kapan," ujar Leli, satu pedagang ayam di Pasar KM 12, Sabtu (30/5/2020). (Baca juga: Kodam II/Sriwijaya Kembali Terima Bantuan APD dari Mabesad )
Dengan kenaikan ini penjualan menjadi menurun, karena pembeli beralih ke ikan untuk lauk. Kalaupun masih ada yang beli sebagian besar mengurangi jumlah pembelian. "Kalau dari kami pedagang senangnya harga murah, pagi-pagi sudah habis. Kalau sekarang, ditambah pasar sepi karena corona, ya pasrah saja," katanya.
Begitu juga di Pasar Maskarebet harga ayam mencapai Rp40.000 perkilogram. Harga bawang merah juga masih bertahan dengan harga Rp60 ribu sejak sebelum Idul Fitri. "Semua naik, cuma harga cabai merah yang murah masih Rp20 ribu sekilo," katanya.
Para pedagang menduga kenaikan harga ayam karena masih suasana lebaran, sehingga peternak dan agen belum operasi penuh. Karena menurutnya, permintaan ayam masih rendah karena rumah makan dan restoran masih banyak tutup. (Baca juga: Produksi Berlimpah, UMKM di Muratara Produksi Sirup Jeruk Terusan )
"Orang hajatan tidak ada, mudahan turun lagi. Sebelum lebaran awal puasa kan harga ayam rendah sampai di bawah Rp25 ribu perkilogram," katanya Salima, pedagang ayam.
(don)
tulis komentar anda