Kasus Terkonfirmasi COVID-19 Turun, Palembang Zona Orange
Senin, 23 Agustus 2021 - 15:30 WIB
PALEMBANG - Dalam sepekan terakhir Kota Palembang mengalami penurunan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 , sehingga berdampak pada perubahan indikator wilayah yang sebelumnya sebanyak 12 wilayah zona merah, kini hanya tinggal tiga wilayah.
Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Mawardi Yahya mengatakan, untuk indikator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Palembang masih berada pada level 4. Baca Juga: Antisipasi Lonjakan COVID-19, RSMH Palembang Tambah Ruang ICU
"Jadi belum ada keputusan apakah Palembang akan turun ke PPKM Level 3 . Rencananya PPKM akan diperpanjang dari 24 Agustus hingga 6 September, tapi kita masih menunggu sampai sore ini," ujar Mawardi, Senin (23/8/2021).
Selain kota Palembang, lanjut Mawardi, kota Prabumulih juga disebut menjadi wilayah Level 4 oleh Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartanto. Hal ini disebabkan aktivitas di kedua kota sejauh ini memang ramai."Tingkat reaktif di Kota masih tinggi, karena mobilitas juga tinggi, sehingga Palembang dan Prabumulih masih Level 4," ujar Mawardi.
Menurut Mawardi, saat ini pihak Pemda terus berupaya melakukan Tracing, Testing dan Treatment (3T) dalam upaya menekan laju sebaran virus. Hal ini juga harus didorong upaya masyarakat sadar akan protokol kesehatan. Dengan begitu, pihaknya berharap dalam waktu dekat Level PPKM dapat turun ke Level 3 atau lebih.
"Kabar baiknya jumlah Bed Occupancy Ratio (BOR) di Sumsel yang sebelumnya tinggi sekitar 75 persen, sekarang sudah 37 persen. Tempat isolasi terpusat kita pun banyak. Dengan berkurangnya orang sakit nakes pun bisa lebih maksimal saat ini," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Lesty Nurainy mengatakan, terdapat tiga daerah di Sumsel yang masih masuk zona merah yakni Musi Banyuasin, Musi Rawas dan Ogan Komering Ilir.
Lesty juga mengklaim, langkah PPKM sangat efektif dalam menekan laju pandemi di Sumsel. Sedangkan langkah lainnya yakni meningkatkan tes swab, jika sebelumnya satu orang positif ada tiga orang yang diperiksa maka saat ini empat orang. Swab antigen pun saat ini sudah dapat menjadi standar pemeriksaan kasus.
"Memang masih jauh dari ideal, seharusnya 15 orang yang diperiksa dari kontak erat. Perlahan-lahan kita tingkatkan. Baru-baru ini kita mendapat tambahan alat swab antigen sebanyak 17.000 unit, dan langsung disebar," terang Lesty.
Menurut Lesty, kekebalan komunal di Sumsel sangat bergantung pada jumlah dosis vaksin yang diberikan pusat. Pihaknya telah menerima dua juta dosis vaksin antara lain Sinovac, Astrazeneca dan Moderna.
"Baru sekitar 1,8 juta masyarakat Sumsel yang divaksin. Target kita ada 6,4 juta warga mendapat vaksin. Untuk dosis ke dua pun sejauh ini baru sembilan persen," kata Lesty.
Lihat Juga: Dapat Nomor Urut 1, Fitrianti-Nandriani Beberkan Visi Misi dan Optimistis Menang di Pilkada Palembang
Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Mawardi Yahya mengatakan, untuk indikator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Palembang masih berada pada level 4. Baca Juga: Antisipasi Lonjakan COVID-19, RSMH Palembang Tambah Ruang ICU
"Jadi belum ada keputusan apakah Palembang akan turun ke PPKM Level 3 . Rencananya PPKM akan diperpanjang dari 24 Agustus hingga 6 September, tapi kita masih menunggu sampai sore ini," ujar Mawardi, Senin (23/8/2021).
Selain kota Palembang, lanjut Mawardi, kota Prabumulih juga disebut menjadi wilayah Level 4 oleh Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartanto. Hal ini disebabkan aktivitas di kedua kota sejauh ini memang ramai."Tingkat reaktif di Kota masih tinggi, karena mobilitas juga tinggi, sehingga Palembang dan Prabumulih masih Level 4," ujar Mawardi.
Menurut Mawardi, saat ini pihak Pemda terus berupaya melakukan Tracing, Testing dan Treatment (3T) dalam upaya menekan laju sebaran virus. Hal ini juga harus didorong upaya masyarakat sadar akan protokol kesehatan. Dengan begitu, pihaknya berharap dalam waktu dekat Level PPKM dapat turun ke Level 3 atau lebih.
"Kabar baiknya jumlah Bed Occupancy Ratio (BOR) di Sumsel yang sebelumnya tinggi sekitar 75 persen, sekarang sudah 37 persen. Tempat isolasi terpusat kita pun banyak. Dengan berkurangnya orang sakit nakes pun bisa lebih maksimal saat ini," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Lesty Nurainy mengatakan, terdapat tiga daerah di Sumsel yang masih masuk zona merah yakni Musi Banyuasin, Musi Rawas dan Ogan Komering Ilir.
Lesty juga mengklaim, langkah PPKM sangat efektif dalam menekan laju pandemi di Sumsel. Sedangkan langkah lainnya yakni meningkatkan tes swab, jika sebelumnya satu orang positif ada tiga orang yang diperiksa maka saat ini empat orang. Swab antigen pun saat ini sudah dapat menjadi standar pemeriksaan kasus.
"Memang masih jauh dari ideal, seharusnya 15 orang yang diperiksa dari kontak erat. Perlahan-lahan kita tingkatkan. Baru-baru ini kita mendapat tambahan alat swab antigen sebanyak 17.000 unit, dan langsung disebar," terang Lesty.
Menurut Lesty, kekebalan komunal di Sumsel sangat bergantung pada jumlah dosis vaksin yang diberikan pusat. Pihaknya telah menerima dua juta dosis vaksin antara lain Sinovac, Astrazeneca dan Moderna.
"Baru sekitar 1,8 juta masyarakat Sumsel yang divaksin. Target kita ada 6,4 juta warga mendapat vaksin. Untuk dosis ke dua pun sejauh ini baru sembilan persen," kata Lesty.
Lihat Juga: Dapat Nomor Urut 1, Fitrianti-Nandriani Beberkan Visi Misi dan Optimistis Menang di Pilkada Palembang
(don)
tulis komentar anda