Pemkot Malang Mulai Gencarkan Vaksinasi Covid 19 Bagi Difabel di Kota Malang
Kamis, 19 Agustus 2021 - 13:35 WIB
MALANG - Ketersediaan vaksin Sinopharm yang cukup terbatas tidak mengurangi semangat Pemkot Malang untuk mempercepat vaksinasi bagi difabel di Kota Malang. Hal tersebut terpotret pada kegiatan vaksinasi bagi kaum difabel yang digelar Rabu (18/8) di Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang.
Walikota Malang, Sutiaji menyempatkan untuk hadir dan memberikan semangat pada difabel Kota Malang yang menjadi peserta vaksin pada kegiatan tersebut. “Hari ini tadi ada 96 orang difabel yang menjadi peserta vaksinasi, sebagian besar memang dari Bhakti Luhur,” ujarnya.
Ke depan, lanjut Sutiaji, saya sudah instruksikan agar nantinya petugas dari Dinas Kesehatan saja yang mengunjungi Bhakti Luhur untuk melakukan vaksinasi pada kurang lebih 600-an anak di sana. Tujuannya agar lebih efektif dan meminimalisir mobilitas peserta vaksin difabel.
“Metode jemput bola ini, saya harapkan dapat dilakukan dalam rangka percepatan penyelesaian vaksinasi difabel di Kota Malang, kurang lebih ada sekitar 1696 difabel yang nantinya akan menerima vaksin,” ucap Sutiaji.
Ia juga mengatakan bahwa upaya ini adalah bentuk komitmen negara untuk melindungi semua masyarakatnya termasuk juga saudara-saudara kita yang memiliki keterbatasan. Mereka tetap akan jadi perhatian dan prioritas negara.
Sebelum menerima vaksin, peserta juga akan menjalani skreening kesehatan. Terlebih dengan kondisi yang butuh perhatian lebih, maka Pemkot Malang akan mengandeng dokter spesialis dalam mengecek kesehatan para difabel sebelum menerima vaksin. “Harapannya tidak ada KIPI setelah menerima vaksin Sinopharm yang memang dikhususkan bagi difabel,” tuturnya.
Walikota Malang, Sutiaji menyempatkan untuk hadir dan memberikan semangat pada difabel Kota Malang yang menjadi peserta vaksin pada kegiatan tersebut. “Hari ini tadi ada 96 orang difabel yang menjadi peserta vaksinasi, sebagian besar memang dari Bhakti Luhur,” ujarnya.
Ke depan, lanjut Sutiaji, saya sudah instruksikan agar nantinya petugas dari Dinas Kesehatan saja yang mengunjungi Bhakti Luhur untuk melakukan vaksinasi pada kurang lebih 600-an anak di sana. Tujuannya agar lebih efektif dan meminimalisir mobilitas peserta vaksin difabel.
“Metode jemput bola ini, saya harapkan dapat dilakukan dalam rangka percepatan penyelesaian vaksinasi difabel di Kota Malang, kurang lebih ada sekitar 1696 difabel yang nantinya akan menerima vaksin,” ucap Sutiaji.
Ia juga mengatakan bahwa upaya ini adalah bentuk komitmen negara untuk melindungi semua masyarakatnya termasuk juga saudara-saudara kita yang memiliki keterbatasan. Mereka tetap akan jadi perhatian dan prioritas negara.
Sebelum menerima vaksin, peserta juga akan menjalani skreening kesehatan. Terlebih dengan kondisi yang butuh perhatian lebih, maka Pemkot Malang akan mengandeng dokter spesialis dalam mengecek kesehatan para difabel sebelum menerima vaksin. “Harapannya tidak ada KIPI setelah menerima vaksin Sinopharm yang memang dikhususkan bagi difabel,” tuturnya.
(atk)
tulis komentar anda