KH Munasir, Mantan Heiho Komandan Batalyon 39 Tjondromowo yang Bikin Belanda Ciut
Selasa, 17 Agustus 2021 - 19:44 WIB
Kiprah KH Munasir semakin menonjol ketika dia dipercaya sebagai sebagai komandan Batalyon Teritorial dengan kode Batalyon 39 Yon Munasir, yang kemudian menjadi Yon 39 Tjondromowo setelah adanya kebijkanam rekonstruksi dan rasionalisasi atau lebih dikenal dengan RERA.
Prorgram RERA ini adalah bergabungnya semua laskar pejuang Indonesia. Sebelum kemerdekaan tumbuh banyak organisasi kelaskaran pejuang merebut kemerdekaan Indonesia di antaranya PETA, BKR, TRI, Tentara Rakyat, Tentara Keamanan Rakyat. Begitu pula Laskar Hizbullah yang berdiri pasca era kemerdekaan Indonesia.
"Atas kebijakan atau intruksi itu (RERA), dari Hizbullah diminta dua batalyon. Satu batalyon dipimpin Mayor Mansur Sholikin dengan nama Yon Mansur Sholikhin yang kemudian menjadi Batalyon 42 Diponegoro. Sedangkan satunya lagi batalyon dipimpin Mayor Munasir Ali dengan nama Yon Munasir yang kemudian menjadi Batalyon 39 Tjondromowo," kata Habibullah.
Batalyon di bawah Mayor KH Munasir Ali selalu mendapatkan tugas berat. Keahlian dalam perang gerilnya, menjadi alasan pasukan ini mampu menghajar para pasukan Belanda yang ingin menguasai Mojokerto. Tak heran pasukan ini dinamakan Tjondromowo yang terinspirasi dari kucing kembang telon.
Berdasarkan cerita yang ia dengar, aksi paling spektakuler yang dilakukan Batalyon Tjondromowo di bawah komando KH Munasir, yakni ketika ketika KH Hasyim Asy'ari mengintruksikan santri-santri Tebuireng untuk berjihad melawan sekutu di Surabaya. Pasca keluar Resolusi Jihat, batalyonnya KH Munasir menjadi salah satu yang turun ke medan laga.
"Kala itu sekutu hendak menyerang di Surabaya. KH Munsair turut melakukan mobilisasi massa para pemuda untuk berjuang jihad ke Surabaya . Batalyon beliaulah yang termasuk ditugaskan di Surabaya," jelasnya.
Ditambahkannya, KH Munasir Ali dikalangan para tokoh dan kiai Nahdlatul Ulama (NU) menjadi salah satu sosok yang sering kali diminta pertimbangan. Terlebih saat hendak melakukan penyerangan atau penyerbuan. Taktik dan strategi jitu yang ada dalam kepala KH Munasir acap kali membuat musuh kocar-kacir .
"Kiai Munasir itu jarang ngomong, kalau sekali ngomong biasanya banyak yang nurutlah. Sehingga jadi panutan untuk menyelesaikan masalah. Sampai di usia tua belian kelihatan berwibawa dan kharismatik ," jelas Habib.
Prorgram RERA ini adalah bergabungnya semua laskar pejuang Indonesia. Sebelum kemerdekaan tumbuh banyak organisasi kelaskaran pejuang merebut kemerdekaan Indonesia di antaranya PETA, BKR, TRI, Tentara Rakyat, Tentara Keamanan Rakyat. Begitu pula Laskar Hizbullah yang berdiri pasca era kemerdekaan Indonesia.
"Atas kebijakan atau intruksi itu (RERA), dari Hizbullah diminta dua batalyon. Satu batalyon dipimpin Mayor Mansur Sholikin dengan nama Yon Mansur Sholikhin yang kemudian menjadi Batalyon 42 Diponegoro. Sedangkan satunya lagi batalyon dipimpin Mayor Munasir Ali dengan nama Yon Munasir yang kemudian menjadi Batalyon 39 Tjondromowo," kata Habibullah.
Baca Juga
Batalyon di bawah Mayor KH Munasir Ali selalu mendapatkan tugas berat. Keahlian dalam perang gerilnya, menjadi alasan pasukan ini mampu menghajar para pasukan Belanda yang ingin menguasai Mojokerto. Tak heran pasukan ini dinamakan Tjondromowo yang terinspirasi dari kucing kembang telon.
Berdasarkan cerita yang ia dengar, aksi paling spektakuler yang dilakukan Batalyon Tjondromowo di bawah komando KH Munasir, yakni ketika ketika KH Hasyim Asy'ari mengintruksikan santri-santri Tebuireng untuk berjihad melawan sekutu di Surabaya. Pasca keluar Resolusi Jihat, batalyonnya KH Munasir menjadi salah satu yang turun ke medan laga.
"Kala itu sekutu hendak menyerang di Surabaya. KH Munsair turut melakukan mobilisasi massa para pemuda untuk berjuang jihad ke Surabaya . Batalyon beliaulah yang termasuk ditugaskan di Surabaya," jelasnya.
Ditambahkannya, KH Munasir Ali dikalangan para tokoh dan kiai Nahdlatul Ulama (NU) menjadi salah satu sosok yang sering kali diminta pertimbangan. Terlebih saat hendak melakukan penyerangan atau penyerbuan. Taktik dan strategi jitu yang ada dalam kepala KH Munasir acap kali membuat musuh kocar-kacir .
"Kiai Munasir itu jarang ngomong, kalau sekali ngomong biasanya banyak yang nurutlah. Sehingga jadi panutan untuk menyelesaikan masalah. Sampai di usia tua belian kelihatan berwibawa dan kharismatik ," jelas Habib.
tulis komentar anda