Ratusan Monyet Serbu Warung di Objek Wisata Galunggung yang Tutup Selama PPKM

Senin, 09 Agustus 2021 - 11:24 WIB
Ratusan monyet di objek wisata Cipanas, Gunung Galunggung Tasikmalaya, Jawa Barat menyerang warung-warung dan mengambil makanan milik para pedagang di lokasi wisata. Foto SINDOnews
TASIKMALAYA - Ratusan monyet di objek wisata Cipanas, Gunung Galunggung, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat menyerang warung-warung dan mengambil makanan milik para pedagang di lokasi wisata tersebut. Akibatnya, sejumlah pedagang mengalami kerugian jutaan rupiah karena barang jualan mereka diambil kawakan monyet.

Diduga, monyet tersebut menyerbu warung-warung pedagang karena kelaparan. Sebab, selama satu bulan lebih masa PPKM diberlakukan, objek wisata tersebut ditutup.

Undang Supriatna, salah seorang pedagang mengatakan, penutupan objek wisata selama masa PPKM ini, membuat ratusan monyet turun dari hutan dan menyerang warung-warung milik para pedagang yang hingga saat ini masih tutup.



Sejak diberlakukan PPKM, lanjutnya, para pedagang menutup warungnya sehinga banyak makanan yang kadaluarsa. Selain itu banyak satwa liar seperti monyet yang jumlahnya ratusan turun dari gunung untuk menyerang dan membongkar kios kios pedagang yang tutup sejak PPKM.

“Karena monyet tersebut kelaparan. Sedikitnya ada lima warung yang dibongkar kawanan monyet, dan saat pemiliknya datang untuk melihat, kawanan monyet masih berada di dalam kios warung.” tuturnya.

Untuk mengusir kawanan monyet yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan di kawasan Gunung Galunggung ini, para pedagang menggunakan kayu atau ditakuti-takuti dengan senapan angina.

Undang mengatakan, pihaknya masih belum buka karena masih mengikuti kebijakan dari pemrintah daerah. “Dengan penutupan ini banyak sekali gangguan hewan liar seperti monyet yang turun dari gunung karena kelaparan, dan mencari makanan,” katanya

Pihaknya berharap objek wisata Gunung Galunggung bisa segera dibuka, karena kerugian selama PPKM diberlakukan cukup besar sekitar Rp170 juta. “Karena objek wisata tidak dibuka sehingga tidak ada pendapatan yang masuk,” pungkasnya.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content