Dihantam Angin dan Hujan, Rumah Warga di Pangandaran Ambruk Rata dengan Tanah
Jum'at, 06 Agustus 2021 - 06:13 WIB
PANGANDARAN - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Pangandaran mengakibatkan rumah warga ambruk, hingga rata dengan tanah.
Rumah warga tersebut diketahui milik Ahmad warga RT 02/09 Dusun Cicurug, Desa Cibanten, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Anggota Tagana Kabupaten Pangandaran, Wita Juwita menerangkan, rumah Ahmad ambruk di bagian belakang. "Kondisi rumah sudah tua, sehingga saat terjadi hujan dan angin kencang langsung ambruk," kata Wita, Kamis (5/8/2021).
Wita menambahkan, rumah yang ambruk dibagian belakang tersebut merupakan dapur untuk memasak. "Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun rumah bagian dapur total ambruk," tambahnya.
Meski tidak mengalami korban jiwa, kerugian mencapai jutaan karena seluruh peralatan rumah tangga hancur tertimpa material. "Kondisi material bangunan memang sudah terlihat rapuh dan tidak layak karena sudah tua," ungkapnya.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan makan, membuat dapur darurat dan numpang ditetangga. "Luas areal yang hancur kira-kira ukuran 3 meter x 5 meter," papar Wita.
Pihak Tagana dan warga secara gotongroyong sudah membersihkan material rumah yang ambruk.
Rumah warga tersebut diketahui milik Ahmad warga RT 02/09 Dusun Cicurug, Desa Cibanten, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Baca Juga
Anggota Tagana Kabupaten Pangandaran, Wita Juwita menerangkan, rumah Ahmad ambruk di bagian belakang. "Kondisi rumah sudah tua, sehingga saat terjadi hujan dan angin kencang langsung ambruk," kata Wita, Kamis (5/8/2021).
Wita menambahkan, rumah yang ambruk dibagian belakang tersebut merupakan dapur untuk memasak. "Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun rumah bagian dapur total ambruk," tambahnya.
Baca Juga
Meski tidak mengalami korban jiwa, kerugian mencapai jutaan karena seluruh peralatan rumah tangga hancur tertimpa material. "Kondisi material bangunan memang sudah terlihat rapuh dan tidak layak karena sudah tua," ungkapnya.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan makan, membuat dapur darurat dan numpang ditetangga. "Luas areal yang hancur kira-kira ukuran 3 meter x 5 meter," papar Wita.
Pihak Tagana dan warga secara gotongroyong sudah membersihkan material rumah yang ambruk.
(nic)
tulis komentar anda