Sehari Ada 1.433 Nyawa Melayang di AS Akibat Corona

Selasa, 21 April 2020 - 09:47 WIB
Tenaga medis memasukkan seseorang ke ambulans di luar Life Care Center Kirkland, fasilitas perawatan jangka panjang terkait Covid-19 di Kirkland, Washington, Amerika Serikat. Foto/Reuters/David Ryder
WASHINGTON - Serangan virus Corona baru, Covid-19 di Amerika Serikat (AS) semakin mematikan. Hasil penghitungan Johns Hopkins University (JHU) pada Senin (20/4/2020) waktu Washington, dalam sehari ada 1.433 orang tewas, sehingga total korban tewas telah mencapai 42.094 orang.

Menurut universitas yang berbasis di Baltimore tersebut, AS telah memiliki lebih dari 784.000 kasus positif Covid-19 sejak awal krisis kesehatan global pecah.

Sementara itu, data worldometers yang dikutip SINDOnews.com pada Selasa (21/4/2020) pukul 09.00 WIB, AS memiliki 792.759 kasus Covid-19 dengan 42.514 kematian dan 72.389 pasien berhasil disembuhkan.



Baik data dari JHU maupun worldometers, AS tetap menjadi negara terparah di dunia yang dilanda pandemi Covid-19. Angka kasus infeksi dan kematian tercatat sebagai yang terbanyak di dunia.

Sebagai perbandingan, Spanyol memiliki 200.210 kasus Covid-19 dengan 20.852 kematian dan 80.587 pasien berhasil disembuhkan. Spanyol jadi negara terparah kedua di dunia setelah Amerika.

Negara terparah ketiga adalah Italia yang memiliki 181.228 kasus Covid-19, dengan 24.114 kematian dan 48.877 pasien berhasil disembuhkan.

Virus ini sudah menyebar ke 210 negara dan beberapa wilayah. Data global hingga kini ada 2.479.691 orang yang positif terinfeksi Covid-19, dengan 170.370 di antaranya telah meninggal dan 646.248 pasien berhasil sembuh.

Di Amerika, negara bagian New York adalah episentrum atau pusat dari wabah penyakit tersebut. Gubernur New York Andrew Cuomo mengumumkan pada hari Senin bahwa 478 kematian telah dicatat dalam 24 jam sebelumnya, jumlah terendah dalam lebih dari dua minggu.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Senin bahwa dia bekerja dengan gubernur negara bagian untuk memastikan bahwa mereka memiliki sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan tes virus corona. Cuomo akan mengunjungi Gedung Putih untuk membahas respons atas pandemi tersebut.

Pada briefing Gedung Putih, Trump mendesak warga AS untuk melanjutkan upaya social distancing untuk mengekang penyebaran virus corona, meskipun para pengunjuk rasa di hampir seluruh negeri menuntut diakhirinya penguncian wilayah dan pembukaan kembali ekonomi.

"Selama waktu ini, orang Amerika harus menjaga kewaspadaan yang ketat dan terus mempraktikkan kebersihan, social distancing dan langkah-langkah perlindungan lainnya yang telah kami garis besarkan," kata Trump.
(eyt)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content