Surplus, Kebutuhan Beras di Takalar Aman Hingga Beberapa Bulan ke Depan
Kamis, 28 Mei 2020 - 19:44 WIB
TAKALAR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Takalar mengklaim, komoditas jagung dan beras di daerah berjuluk Butta Panrannuangku itu mengalami surplus.
Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan, Muhammad Hasbi mengatakan, kondisi ini berdasarkan data laporan perkembangan ketersediaan pangan dan harga pokok 11 komoditas strategis Dinas Pertanian Kabupaten Takalar bulan Mei 2020.
Salah satu komoditas yang surplus yakni beras dengan ketersediaan sebanyak 2,978.00 ton, sedangkan kebutuhan beras warga Takalar hanya 1,847.73 ton.
"Ini menandakan bahwa beras surplus sebanyak 1,130.27 ton dengan harga Rp11.000 perkilo," ungkapnya, Kamis (28/5/2020).
Karena itu lanjut Muhammad Hasbi, ketersediaan pangan selama masa pandemi COVID-19 hingga beberapa bulan ke depan, dipastikan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Kita pastikan aman hingga beberapa bulan ke depan. Dan petani kita juga sudah mulai tanam perdana untuk tahun 2020 ini. Jadi ketersediaan beras aman," jelasnya.
Selain beras, jagung juga surplus sebanyak 158.34 ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan warga dengan ketersediaan 297.00 ton, sedangkan rata-rata komsumsi untuk jagung hanya sebanyak 138.66 ton.
Menurut Muhammad Hasbi, ketersediaan pangan ini tidak lepas dari upaya pemerintah daerah mendukung pemerintah pusat dalam menghadapi pandemi COVID-19 melalui beberapa langkah.
Hal itu ditandai dengan melakukan percepatan penanaman secara maksimal, dan mempersiapkan lahan-lahan pertanian yang ada, sehingga yang sudah panen disiapkan untuk tanam kembali.
"Upaya lain kita juga menggalakkan gerakan menanam sayuran dipekarangan sebagai sumber pangan harian keluarga," pungkasnya.
Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan, Muhammad Hasbi mengatakan, kondisi ini berdasarkan data laporan perkembangan ketersediaan pangan dan harga pokok 11 komoditas strategis Dinas Pertanian Kabupaten Takalar bulan Mei 2020.
Salah satu komoditas yang surplus yakni beras dengan ketersediaan sebanyak 2,978.00 ton, sedangkan kebutuhan beras warga Takalar hanya 1,847.73 ton.
"Ini menandakan bahwa beras surplus sebanyak 1,130.27 ton dengan harga Rp11.000 perkilo," ungkapnya, Kamis (28/5/2020).
Karena itu lanjut Muhammad Hasbi, ketersediaan pangan selama masa pandemi COVID-19 hingga beberapa bulan ke depan, dipastikan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Kita pastikan aman hingga beberapa bulan ke depan. Dan petani kita juga sudah mulai tanam perdana untuk tahun 2020 ini. Jadi ketersediaan beras aman," jelasnya.
Selain beras, jagung juga surplus sebanyak 158.34 ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan warga dengan ketersediaan 297.00 ton, sedangkan rata-rata komsumsi untuk jagung hanya sebanyak 138.66 ton.
Menurut Muhammad Hasbi, ketersediaan pangan ini tidak lepas dari upaya pemerintah daerah mendukung pemerintah pusat dalam menghadapi pandemi COVID-19 melalui beberapa langkah.
Hal itu ditandai dengan melakukan percepatan penanaman secara maksimal, dan mempersiapkan lahan-lahan pertanian yang ada, sehingga yang sudah panen disiapkan untuk tanam kembali.
"Upaya lain kita juga menggalakkan gerakan menanam sayuran dipekarangan sebagai sumber pangan harian keluarga," pungkasnya.
(luq)
tulis komentar anda