Batuk Seminggu, Duda Tulungagung Ditemukan Sudah Jadi Mayat
Senin, 02 Agustus 2021 - 19:51 WIB
TULUNGAGUNG - Seorang laki-laki berinisial PJ (47) warga Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung ditemukan meninggal dunia di dalam rumah. Di atas dipan ruang tamu, jasad PJ dalam posisi telentang.
Baca juga: Tangis Pecah Iringi Pemakaman Selamat Sianipar Pasien COVID-19 yang Sempat Dipukuli Warga
"Diduga sudah tiga hari (meninggal dunia)," ujar Kasubag Humas Polres Tulungagung Iptu Trisakti Saiful Hidayat kepada wartawan. PJ mendiami rumah saudara kandungnya. Sebelumnya ia bertempat tinggal di Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut.
Baca juga: Dokter Keluarga Akidi Tio Minta Maaf, Akui Tak Ada Sumbangan Rp2 Triliun
Sudah dua tahun. Sejak pernikahannya berantakan, PJ memilih ikut kakak kandungnya. "Sudah dua tahun ikut kakaknya," terang Trisakti. Terungkapnya kematian PJ berawal dari kecurigaan warga yang menyaksikan rumah dalam kondisi tertutup.
Selama tiga hari PJ tidak terlihat keluar rumah. Karena penasaran, warga mendatangi rumah. Karena dipanggil-panggil tidak menyahut, pintu rumah didobrak. "Yang bersangkutan sudah meninggal dunia," kata Trisakti.
Keterangan yang disampaikan keluarga, PJ sempat mengeluh sakit batuk. Selama seminggu sakit tersebut tidak kunjung sembuh. Entah apa alasannya. Tiga hari sebelum ditemukan meninggal, PJ melarang kakaknya masuk rumah.
Ia memilih mengunci pintu dari dalam. Jenazah PJ langsung dievakuasi ke RSUD dr Iskak Tulungagung. Menurut Trisakti, dalam pemeriksaan, petugas tidak menemukan tanda bekas kekerasan pada tubuh yang bersangkutan.
Kematian korban disebabkan sakit. Pihak keluarga menerima peristiwa yang terjadi sebagai musibah. Mereka juga meminta jenazah untuk langsung dimakamkan. "Dalam pemeriksaan tidak ditemukan tanda kekerasan," pungkas Trisakti.
Baca juga: Tangis Pecah Iringi Pemakaman Selamat Sianipar Pasien COVID-19 yang Sempat Dipukuli Warga
"Diduga sudah tiga hari (meninggal dunia)," ujar Kasubag Humas Polres Tulungagung Iptu Trisakti Saiful Hidayat kepada wartawan. PJ mendiami rumah saudara kandungnya. Sebelumnya ia bertempat tinggal di Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut.
Baca juga: Dokter Keluarga Akidi Tio Minta Maaf, Akui Tak Ada Sumbangan Rp2 Triliun
Sudah dua tahun. Sejak pernikahannya berantakan, PJ memilih ikut kakak kandungnya. "Sudah dua tahun ikut kakaknya," terang Trisakti. Terungkapnya kematian PJ berawal dari kecurigaan warga yang menyaksikan rumah dalam kondisi tertutup.
Selama tiga hari PJ tidak terlihat keluar rumah. Karena penasaran, warga mendatangi rumah. Karena dipanggil-panggil tidak menyahut, pintu rumah didobrak. "Yang bersangkutan sudah meninggal dunia," kata Trisakti.
Keterangan yang disampaikan keluarga, PJ sempat mengeluh sakit batuk. Selama seminggu sakit tersebut tidak kunjung sembuh. Entah apa alasannya. Tiga hari sebelum ditemukan meninggal, PJ melarang kakaknya masuk rumah.
Ia memilih mengunci pintu dari dalam. Jenazah PJ langsung dievakuasi ke RSUD dr Iskak Tulungagung. Menurut Trisakti, dalam pemeriksaan, petugas tidak menemukan tanda bekas kekerasan pada tubuh yang bersangkutan.
Kematian korban disebabkan sakit. Pihak keluarga menerima peristiwa yang terjadi sebagai musibah. Mereka juga meminta jenazah untuk langsung dimakamkan. "Dalam pemeriksaan tidak ditemukan tanda kekerasan," pungkas Trisakti.
(shf)
tulis komentar anda