Disdik Kota Makassar Bakal Menelusuri Siswa Putus Sekolah
Jum'at, 30 Juli 2021 - 09:07 WIB
Setelah melakukan tracing, Disdik akan berupaya agar menarik mereka kembali untuk melanjutkan sekolah. Meski tersandung masalah ekonomi di masa pandemi, orang tua tetap berkewajiban untuk memastikan anaknya memperoleh pendidikan yang layak.
"Anak harus tetap sekolah apalagi dengan kondisi daring seperti ini harus tetap bisa. Apa kendalanya sehingga kita beri jalan keluar agar tetap bisa sekolah," lanjut Amalia.
Sementara itu banyaknya anak yang ditemukan putus sekolah tersebut juga diatensi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (APIK) Makassar.
Direktur LBH APIK, Rosmiati Sain mengatakan tingginya anak putus sekolah berkolerasi dengan meningkatnya angka kekerasan dan perceraian yang dilaporkan tinggi selama masa pandemi Covid-19.
Selain itu, faktor lainnya adalah meningkatnya jumlah perkawinan anak. Anak yang putus sekolah, kata dia, cenderung banyak dinikahkan oleh orang tuanya.
"Jadi ini semua sebenarnya berkolerasi dengan jumlah putus sekolah. Karena kita lihat salah satu pemicu tingginya perkawinan anak-anak karena tidak sekolah, cenderungnya begitu," ujarnya.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Sosial Kota Makassar , Asvira Anwar mengatakan banyaknya anak jalan yang ditemukan tersebut adalah imbas dari meningkatnya jumlah putus sekolah selama pandemi Covid-19.
"Itu kodong anak-anak kita yang seharusnya sekolah mereka dieksploitasi oleh oknum orang tua sampai mengemis dan cari-cari sumbangan," ujarnya.
"Anak harus tetap sekolah apalagi dengan kondisi daring seperti ini harus tetap bisa. Apa kendalanya sehingga kita beri jalan keluar agar tetap bisa sekolah," lanjut Amalia.
Sementara itu banyaknya anak yang ditemukan putus sekolah tersebut juga diatensi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (APIK) Makassar.
Direktur LBH APIK, Rosmiati Sain mengatakan tingginya anak putus sekolah berkolerasi dengan meningkatnya angka kekerasan dan perceraian yang dilaporkan tinggi selama masa pandemi Covid-19.
Selain itu, faktor lainnya adalah meningkatnya jumlah perkawinan anak. Anak yang putus sekolah, kata dia, cenderung banyak dinikahkan oleh orang tuanya.
"Jadi ini semua sebenarnya berkolerasi dengan jumlah putus sekolah. Karena kita lihat salah satu pemicu tingginya perkawinan anak-anak karena tidak sekolah, cenderungnya begitu," ujarnya.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Sosial Kota Makassar , Asvira Anwar mengatakan banyaknya anak jalan yang ditemukan tersebut adalah imbas dari meningkatnya jumlah putus sekolah selama pandemi Covid-19.
"Itu kodong anak-anak kita yang seharusnya sekolah mereka dieksploitasi oleh oknum orang tua sampai mengemis dan cari-cari sumbangan," ujarnya.
tulis komentar anda