Wali Kota Semarang: Jangan Emosional Tentukan PSBB
Selasa, 21 April 2020 - 08:20 WIB
SEMARANG - Angka pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Semarang terus meningkat. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Pemkot Semarang segera melakukan kajian untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Warga Semarang bukan hanya orang mampu, dalam kondisi saat ini sudah mencapai 50% KK lebih yang kalau ini diberhentikan, mereka bingung. Suplai dari pemerintah kita siapkan, tapi selebihnya bagaimana?," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Senin (20/4/2020).
Pria yang akrab disapa Hendi itu juga menyampaikan, penerapan PSBB tak hanya berdampak pada warga Kota Semarang tetapi juga daerah-daerah di sekitarnya. Sebab, ribuan buruh dari daerah-daerah sekitar menyerbu Kota Semarang setiap hari.( )
"Ribuan masyarakat yang setiap hari masuk dari Kendal ke Mangkang, dari Demak masuk ke Plamongan dan Kaligawe karena ada pabrik itu harus dipikirkan," katanya. "Saya bukannya tidak mau PSBB, tapi kalau masih ada celah, apa kemudian yang terjadi di kota ini? Jangan emosional dalam menentukan hal ini," katanya.
Politikus PDIP itu juga menyampaikan jika PSBB jadi diberlakukan, sementara daerah sekitar tak menerapkan maka akan kurang efektif. Ketika angka penderita Covid-19 sudah terkendali sebagai akibat PSBB, tapi jika telah selesai maka ribuan buruh dari daerah yang tak menerapkan PSBB akan kembali menyerbu.
"Karena katakanlah begini, Kota Semarang ini PSBB, klir! Kemudian angkanya turun, tapi daerah sekitarnya nggak dilakukan PSBB, begitu kita buka kembali lalu mereka masuk lagi, ya terjangkit lagi," ungkapnya.
Di sisi lain, Hendi mengungkapkan dirinya akan dipanggil oleh Ganjar untuk menjelaskan terkait PSBB. Pada kesempatan itu dirinya akan menegaskan pandangannya. "Kalau keputusannya Gubernur memang bisa mengharuskan begitu (PSBB), kita siap," katanya.
"Warga Semarang bukan hanya orang mampu, dalam kondisi saat ini sudah mencapai 50% KK lebih yang kalau ini diberhentikan, mereka bingung. Suplai dari pemerintah kita siapkan, tapi selebihnya bagaimana?," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Senin (20/4/2020).
Pria yang akrab disapa Hendi itu juga menyampaikan, penerapan PSBB tak hanya berdampak pada warga Kota Semarang tetapi juga daerah-daerah di sekitarnya. Sebab, ribuan buruh dari daerah-daerah sekitar menyerbu Kota Semarang setiap hari.( )
"Ribuan masyarakat yang setiap hari masuk dari Kendal ke Mangkang, dari Demak masuk ke Plamongan dan Kaligawe karena ada pabrik itu harus dipikirkan," katanya. "Saya bukannya tidak mau PSBB, tapi kalau masih ada celah, apa kemudian yang terjadi di kota ini? Jangan emosional dalam menentukan hal ini," katanya.
Politikus PDIP itu juga menyampaikan jika PSBB jadi diberlakukan, sementara daerah sekitar tak menerapkan maka akan kurang efektif. Ketika angka penderita Covid-19 sudah terkendali sebagai akibat PSBB, tapi jika telah selesai maka ribuan buruh dari daerah yang tak menerapkan PSBB akan kembali menyerbu.
"Karena katakanlah begini, Kota Semarang ini PSBB, klir! Kemudian angkanya turun, tapi daerah sekitarnya nggak dilakukan PSBB, begitu kita buka kembali lalu mereka masuk lagi, ya terjangkit lagi," ungkapnya.
Di sisi lain, Hendi mengungkapkan dirinya akan dipanggil oleh Ganjar untuk menjelaskan terkait PSBB. Pada kesempatan itu dirinya akan menegaskan pandangannya. "Kalau keputusannya Gubernur memang bisa mengharuskan begitu (PSBB), kita siap," katanya.
(abd)
tulis komentar anda