Buat Isoman, Ini Penampakan RS Darurat GOR Indoor Gelora Bung Tomo
Kamis, 22 Juli 2021 - 21:38 WIB
SURABAYA - Penularan COVID-19 di Kota Pahlawan terus melonjak. Pembangunan Rumah Sakit (RS) darurat terus dikebut. Salah satunya RS Darurat GOR Indoor kompleks Gelora Bung Tomo (GBT) yang berada di Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Surabaya yang kini sudah siap untuk dipakai isolasi mandiri (isoman).
Baca juga: Testing Diperbanyak, 40 Ribu Swab Antigen Disebar ke Pelosok Surabaya
Rencananya, RS Darurat GOR Indoor GBT akan beroperasi besok, Jumat (23/7/2021). Berbagai fasilitas kesehatan di rumah sakit darurat yang berkapasitas 225 tempat tidur itu juga sudah dilengkapi ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) hingga toilet.
Baca juga: Gresik Geger, Pria Pemilik Salon Kabur Usai Pelanggan Berteriak Dilecehkan
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menuturkan, pihaknya juga memastikan kondisi tempat tidur termasuk ketersediaan hand sanitizer di kaki tempat tidur, demi memberikan kenyamanan pasien COVID-19.
Eri juga memastikan RS darurat tersebut rencanaya bakal beroperasi besok. “Kita buka Jumat besok, karena hari Jumat merupakan hari yang terbaik. Kita lewati dengan niat yang baik semoga dengan niat yang baik ini, segera berakhir COVID-19 di Kota Pahlawan. Termasuk isoman di kelurahan, kalau di kelurahan kami manfaatkan gedung sekolah,” kata Eri, Kamis (22/7/2021).
Ia melanjutkan, pasien untuk RS Darurat GOR Indoor GBT itu rencananya diambil dari RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH). Sebab, saat ini jumlah pasien yang berada di RS BDH itu penuh. “Kita ambil dari pasien yang wilayah Surabaya barat,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rachmanita menambahkan, untuk persiapannya sejauh ini sudah rampung. Namun, pihaknya sedang menunggu liquid oksigen datang.
Setelah itu, RS Darurat siap dioperasikan. “Mudah-mudahan Jumat besok kami sudah bisa mengirim pasien ke sini,” kata Feny.
Untuk tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas, Febria sudah menyiapkan sekitar 100 orang perawat. Ratusan perawat itu, diambil dari RS BDH dan relawan Surabaya Memanggil.
Meskipun jumlahnya terbatas, namun dia akan mengupayakan optimal dalam memberikan perawatan kepada pasien terpapar COVID-19. Bahkan, dalam sehari ada empat sift perawat yang bertugas.
“Untuk jam kerjanya 6 jam sehari tanpa libur. Sembari kita menunggu jumlah relawan terpenuhi. Kalau jumlah dokternya ada sekitar 10-15 orang,” lanjutnya.
Baca juga: Testing Diperbanyak, 40 Ribu Swab Antigen Disebar ke Pelosok Surabaya
Rencananya, RS Darurat GOR Indoor GBT akan beroperasi besok, Jumat (23/7/2021). Berbagai fasilitas kesehatan di rumah sakit darurat yang berkapasitas 225 tempat tidur itu juga sudah dilengkapi ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) hingga toilet.
Baca juga: Gresik Geger, Pria Pemilik Salon Kabur Usai Pelanggan Berteriak Dilecehkan
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menuturkan, pihaknya juga memastikan kondisi tempat tidur termasuk ketersediaan hand sanitizer di kaki tempat tidur, demi memberikan kenyamanan pasien COVID-19.
Eri juga memastikan RS darurat tersebut rencanaya bakal beroperasi besok. “Kita buka Jumat besok, karena hari Jumat merupakan hari yang terbaik. Kita lewati dengan niat yang baik semoga dengan niat yang baik ini, segera berakhir COVID-19 di Kota Pahlawan. Termasuk isoman di kelurahan, kalau di kelurahan kami manfaatkan gedung sekolah,” kata Eri, Kamis (22/7/2021).
Ia melanjutkan, pasien untuk RS Darurat GOR Indoor GBT itu rencananya diambil dari RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH). Sebab, saat ini jumlah pasien yang berada di RS BDH itu penuh. “Kita ambil dari pasien yang wilayah Surabaya barat,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rachmanita menambahkan, untuk persiapannya sejauh ini sudah rampung. Namun, pihaknya sedang menunggu liquid oksigen datang.
Setelah itu, RS Darurat siap dioperasikan. “Mudah-mudahan Jumat besok kami sudah bisa mengirim pasien ke sini,” kata Feny.
Untuk tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas, Febria sudah menyiapkan sekitar 100 orang perawat. Ratusan perawat itu, diambil dari RS BDH dan relawan Surabaya Memanggil.
Meskipun jumlahnya terbatas, namun dia akan mengupayakan optimal dalam memberikan perawatan kepada pasien terpapar COVID-19. Bahkan, dalam sehari ada empat sift perawat yang bertugas.
“Untuk jam kerjanya 6 jam sehari tanpa libur. Sembari kita menunggu jumlah relawan terpenuhi. Kalau jumlah dokternya ada sekitar 10-15 orang,” lanjutnya.
(shf)
tulis komentar anda