Kasus Dugaan Pungli di TPU Cikadut Bandung, Polisi Bilang Begini

Senin, 12 Juli 2021 - 17:21 WIB
Terkait uang yang telah diberikan Yunita Tambunan kepada petugas di TPU Cikadut berinisial R yang belakangan diketahui bernama Redi, Ulung mengungkapkan bahwa uang tersebut sudah dikembalikan kepada Yunita Tambunan.

Menurut Ulung, Redi sengaja mengembalikan uang tersebut karena menginginkan persoalan tersebut selesai. Bahkan, kata Ulung, kedua belah pihak pun sudah berdamai."Jadi pada saat itu, dari pihak Redi sendiri melalui keluarganya dari Yunita sudah mengembalikan yang sebanyak Rp 2,8 juta. Uang sudah diterima. Mau aman, kedua tidak mau ramai. Kedua belah pihak ada kesepakatan damai," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tata Ruang Kota Bandung , Bambang Suhari menyatakan, Pemkot Bandung akan kembali mempekerjakan Redi jika tidak terbukti bersalah melakukan pungli.

"Kami akan mengikuti rekomendasi dari Kapolrestabes berkenaan dengan yang bersangkutan dan tadi masih dalam proses pendalaman. Kami akan mengikuti arahan dari Kapolrestabes berkenaan dengan saudara Redi," kata Bambang.

Bambang mengatakan, jika berdasarkan hasil penyelidikan Redi tidak memenuhi unsur pungli, pihaknya akan membuka pintu bagi Redi agar kembali bekerja di TPU Cikadut. Menurutnya, sejak informasi dugaan pungli di TPU Cikadut viral di media sosial, Redi diberhentikan.

"Kami tegaskan, apabila Redi tidak bersalah, maka Redi akan kami hidupkan kembali untuk menjadi pegawai PHL yang mendapat honorarium, itu saja," katanya.

Seperti diketahui, kasus dugaan pungli terhadap ahli waris kembali terjadi di pemakaman khusus COVID-19 di TPU Cikadut, Kota Bandung. Kasus tersebut dialami warga Bandung bernama Yunita Tambunan yang hendak memakamkan ayahnya di TPU Cikadut, Selasa (6/7/2021) malam lalu.

"Waktu saya datang ke TPU Cikadut mengurus rencana pemakaman papa saya, saya di datangi oleh R (Koordinator C TPU Cikadut). Dia minta uang Rp 4 juta untuk biaya pemakaman papa. Dia bilang bahwa liang lahat sudah disiapkan. Saya bertanya. Kenapa saya harus bayar pak? R mengatakan bahwa, kalau non muslim tidak ditanggung pemerintah," tutur Yunita Tambunan.

Karena jenazah harus segera dimakamkan, akhirnya Yunita Tambunan pun melakukan negosiasi dengan oknum petugas TPU Cikadut berinisial R tersebut.

"Karena waktu sudah semakin mendesak, saya minta keringanan sama beliau, alasannya saya sampaikan kepada Pak R, pak kiranya punya hati sama saya pak karena saya tidak menginginkan papa saya meninggal karena COVID-19 apalagi sekarang ada PPKM Darurat, sehingga pendapatan kami berkurang serta biaya hidup tinggi," ungkapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content