COVID-19 Merebak di Pedalaman Kalimantan Utara, 361 Warga Apau Kayan Terpapar

Sabtu, 10 Juli 2021 - 12:46 WIB
Wilayah pedalaman Kalimantan Utara tepatnya di Apau Kayan, Kabupaten Malinau tercatat sudah ada 361 warga positif COVID-19. Foto/Antara
MALINAU - Kasus COVID-19 merebak di pedalaman Kalimantan Utara (Kaltara) . Sebanyak 361 warga wilayah Apau Kayan, Kabupaten Malinau positif terpapar virus Corona .

Baca juga: Bisa Cepat Negatif Usai Terpapar COVID-19, Wabup Majalengka Ungkap Rahasianya

Lokasi pedalaman Apau Kayan diketahui berbatasan dengan Malaysia. "Jumlah warga Apau Kayan yang positif COVID-19 sebanyak 361 orang . Penyebarannya disebabkan kontak erat," kata Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, Usman saat dihubungi, Sabtu (10/7/2021).



Baca juga: Warga Mamuju Mendadak Resah, Ternyata Lahan yang Dihuni Puluhan Tahun Masuk Kawasan Hutan Lindung

Usman menjelaskan, kontak erat yang terjadi pada warga Apau Kayan disebabkan adanya acara pernikahan dan upacara orang meninggal dunia. "Saat ini tim kesehatan dari Pemkab Malinau dan Pemprov Kaltara sudah dikirim ke lokasi," katanya.

Dia menyebut tim tenaga kesehatan (nakes) yang dikirim ke lokasi sebanyak 19 orang. Karena lokasi sulit dijangkau dengan perjalanan darat, maka tim nakes berangkat menggunakan transportasi pesawat perintis dengan membawa peralatan medis dan obat-obatan.

Selain dari unsur nakes, ikut pula tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kaltara (BPBD) yang membawa masker serta Alat Pelindung Diri (APD).

Ketua DPRD Kaltara Norhayati Andris mengatakan jumlah warga Apau Kayan yang meninggal dunia sebanyak 8 orang. "Saya sudah mendapatkan laporan bahwa ada delapan warga Apau Kayan yang meninggal dunia," katanya.

Dia meminta pada Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 untuk meneliti apakah virus Corona di wilayah Apau Kayan ini merupakan varian baru, karena penyebarannya cepat sekali.

"Jadi doa kita itu bukan (varian baru). Saya juga prihatin dengan warga di sana (Apau Kayan), sudah daerah perbatasan, kemudian transportasinya hanya menggunakan pesawat perintis," kata Norhayati.

Selain itu, tenaga kesehatan di kawasan tersebut jumlahnya terbatas di saat wabah COVID-19 melonjak di Apau Kayan. Dia mengungkapkan bahwa di Apau Kayan hanya memiliki dua orang dokter dan hanya beberapa orang tenaga kesehatan. Dari tenaga kesehatan yang ada, sudah ada yang terpapar COVID-19.
(shf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content