Pandemi Makin Parah, Pergunu Ajak Indonesia Lakukan Resolusi Jihad Kesehatan
Minggu, 04 Juli 2021 - 07:45 WIB
BANDUNG - Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) bersama Lembaga Pengembangan Pengobatan Tradisional (LPPT) Pergunu mengajak masyarakat Indonesia melakukan Resolusi Jihad Kesehatan (RJK). Ajakan ini sebagai respons Pergunu atas kondisi pandemi yang semakin parah.
Ajakan Resolusi Jihad Kesehatan (RJK) diwujudkan dalam bentuk seruan menyandingkan program atau pengobatan modern dengan tradisi atau pengobatan nahdliyin atau tradisi Indonesia. Seruan ini juga telah disampaikan kepada presiden dan lembaga negara lainnya.
Kepala LPPT Pergunu Asep Rukmana mengatakan, seruan terbuka RJK ini semata-mata mendukung pemerintah. Mengajak bekerja bersama dengan tepat, efektif, efisien dan berpedoman pada perpaduan dunia modern dan kebijakan tradisi nusantara yang sudah terbukti. Tradisi itu sudah terbukti di kalangan pesantren, nahdiyin dan masyarakat umum selama Covid-19.
"Kami hanya ingin Indonesia selamat, tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, anak dan cucu kami kembali bersekolah, dan ekonomi masyarakat menengah ke bawah kembali bangkit, dan tentunya kebangkitan seluruh komponen bangsa," jelas dia.
Menurut dia, para putra-putri, anak cucu pendiri Nahdlatul Ulama untuk mengenang Indonesia dulu. Ketika para pendahulu dengan resolusi jihadnya atas dukungan dari Presiden Soekarno membawa energi positif, hati nurani, jiwa dan rela berkorban. Baca: Geram Polisi Hanya Diam, Ratusan Emak-emak Gerebek Lokasi Judi Tembak Ikan.
"Kami mengajak para pecinta Indonesia dari kalangan Kristen, Protestan, Budha, Hindu, dan penganut aliran kepercayaan untuk bangkit bersama, berjuang bersama untuk keutuhan dan keberlangsungan NKRI," jelas Asep.
Saat ini, kata dia, adalah saat yang paling tepat untuk meraung dan membuktikan diri bahwa masyarakat Jabar, siliwangi dan mencintai Indonesia. Waktunya untuk bersama menyelesaikan situasi pandemi yang berkepanjangan ini. Baca Juga: Medan Membara, Bersenjatakan Batu dan Pedang 2 Kubu Remaja Tawuran di Tugu Sei Nonang.
Ajakan Resolusi Jihad Kesehatan (RJK) diwujudkan dalam bentuk seruan menyandingkan program atau pengobatan modern dengan tradisi atau pengobatan nahdliyin atau tradisi Indonesia. Seruan ini juga telah disampaikan kepada presiden dan lembaga negara lainnya.
Kepala LPPT Pergunu Asep Rukmana mengatakan, seruan terbuka RJK ini semata-mata mendukung pemerintah. Mengajak bekerja bersama dengan tepat, efektif, efisien dan berpedoman pada perpaduan dunia modern dan kebijakan tradisi nusantara yang sudah terbukti. Tradisi itu sudah terbukti di kalangan pesantren, nahdiyin dan masyarakat umum selama Covid-19.
"Kami hanya ingin Indonesia selamat, tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, anak dan cucu kami kembali bersekolah, dan ekonomi masyarakat menengah ke bawah kembali bangkit, dan tentunya kebangkitan seluruh komponen bangsa," jelas dia.
Menurut dia, para putra-putri, anak cucu pendiri Nahdlatul Ulama untuk mengenang Indonesia dulu. Ketika para pendahulu dengan resolusi jihadnya atas dukungan dari Presiden Soekarno membawa energi positif, hati nurani, jiwa dan rela berkorban. Baca: Geram Polisi Hanya Diam, Ratusan Emak-emak Gerebek Lokasi Judi Tembak Ikan.
"Kami mengajak para pecinta Indonesia dari kalangan Kristen, Protestan, Budha, Hindu, dan penganut aliran kepercayaan untuk bangkit bersama, berjuang bersama untuk keutuhan dan keberlangsungan NKRI," jelas Asep.
Saat ini, kata dia, adalah saat yang paling tepat untuk meraung dan membuktikan diri bahwa masyarakat Jabar, siliwangi dan mencintai Indonesia. Waktunya untuk bersama menyelesaikan situasi pandemi yang berkepanjangan ini. Baca Juga: Medan Membara, Bersenjatakan Batu dan Pedang 2 Kubu Remaja Tawuran di Tugu Sei Nonang.
(nag)
tulis komentar anda