Gawat, Bahasa Pasan di Minahasa Tenggara Jarang Dipakai dan Terancam Punah

Rabu, 23 Juni 2021 - 14:05 WIB
Ascke mengakui kendala dalam pelaksanaan tersebut, yakni keterbatasan tenaga pengajar yang khusus memberikan mata pelajaran muatan lokal bahasa daerah.

"Kami juga akan berkoordinasi dengan balai bahasa untuk memaksimalkan upaya kami dalam pelestarian bahasa daerah di Minahasa Tenggara," ujarnya.

Wakil Bupati Minahasa Tenggara, Joke Legi khawatir karena Bahasa Pasan tidak digunakan dalam interaksi masyarakat setiap hari.

"Ini menjadi perhatian bersama, baik dari pemerintah, maupun masyarakat. Karena bahasa daerah merupakan identitas dan bagian dari budaya yang harus dijaga serta dipelihara," katanya.

Legi berharap masyarakat, khususnya para pemerhati budaya yang berada di wilayah sub etnis Pasan kembali aktif menggunakan bahasa daerah.

"Jangan sampai bahasa ini punah. Nantinya generasi yang akan datang tidak tahu lagi identitas budaya mereka," ujarnya.

Diketahui Kabupaten Minahasa Tenggara terdiri dari tiga sub etnis, yakni Pasan, Tonsawang, dan Ponosakan yang tergabung dalam rumpun etnis Minahasa.
(shf)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More