PLTP Balawan Ijen Berkapasitas 110 MW Beroperasi Awal 2024
Kamis, 10 Juni 2021 - 21:50 WIB
SURABAYA - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ( PLTP ) di Blawan Ijen, Jawa Timur bakal dilanjutkan tahun depan setelah sempat terhenti akibat COVID-19. Eksplorasi pertama di Jatim berkapasitas 110 megawatt (MW) ini ditargetkan beroperasi pada Januari 2024.
Sekretaris Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur, Didik Agus Wijanarko, mengatakan saat ini sudah selesai dilakukan pengeboran sumur pertama dari total empat sumur yang direncanakan dalam tahap eksplorasi.
"Diharapkan sumur produksi yang akan di bor nanti mampu menghasilkan total 2x55 mw. Jadi diharapkan pembangkit listrik dari panas bumi yang ada di Belawan Ijen nanti secara keseluruhan 110 MW, tetapi pada saat serah terima nanti diharapkan minimal 30 MW," katanya di sela-sela Sosialisasi Capaian Bauran Energi Baru dan Terbarukan (RUED) dan Sosialisasi Aplikasi DIMAS EBA (Digitalisasi Informasi Energi Baru dan Terbarukan), di kantor Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur, Kamis (10/6/2021).
Baca juga: 14 Santri di Surabaya Terinfeksi COVID-19, Diduga Tertular dari Klaster Bangkalan
Didik mengakui, secara keseluruhan pasokan listrik memang masih surplus. Ekplorasi PLTP tersebut selain untuk menjaga kebutuhan listrik di Jawa Timur diatas kebutuhan, juga sesuai program pemerintah untuk mengurangi pembangkit-pembangkit listrik yang berbahan bakar batu bara.
"Pembangkit listrik berbahan batu bara dan listrik diturunkan dan diganti dengan pembangkit listrik yang bersumber dari EBT dinaikkan. Sehingga secara keseluruhan kapasitas sama," terangnya.
Plt. Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, Drajat Irawan menegaskan bahwa pemerintah provinsi Jawa Timur terus menggali potensi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebagai cadangan masa depan kebutuhan energi Indonesia. Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya semaksimal mungkin untuk mendukung percepatan peningkatan pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Jawa Timur.
Baca juga: Kalau Gempa 8,7 M Terjadi, Ini Belasan Desa di Blitar Selatan yang Kena Tsunami
Menurutnya, energi merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari, karena hampir semua aktivitas manusia memanfaatkan energi. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi serta meningkatnya jumlah penduduk, peranan energi sebagai pendukung pembangunan ekonomi menjadi sangat penting.
Sekretaris Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur, Didik Agus Wijanarko, mengatakan saat ini sudah selesai dilakukan pengeboran sumur pertama dari total empat sumur yang direncanakan dalam tahap eksplorasi.
"Diharapkan sumur produksi yang akan di bor nanti mampu menghasilkan total 2x55 mw. Jadi diharapkan pembangkit listrik dari panas bumi yang ada di Belawan Ijen nanti secara keseluruhan 110 MW, tetapi pada saat serah terima nanti diharapkan minimal 30 MW," katanya di sela-sela Sosialisasi Capaian Bauran Energi Baru dan Terbarukan (RUED) dan Sosialisasi Aplikasi DIMAS EBA (Digitalisasi Informasi Energi Baru dan Terbarukan), di kantor Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur, Kamis (10/6/2021).
Baca juga: 14 Santri di Surabaya Terinfeksi COVID-19, Diduga Tertular dari Klaster Bangkalan
Didik mengakui, secara keseluruhan pasokan listrik memang masih surplus. Ekplorasi PLTP tersebut selain untuk menjaga kebutuhan listrik di Jawa Timur diatas kebutuhan, juga sesuai program pemerintah untuk mengurangi pembangkit-pembangkit listrik yang berbahan bakar batu bara.
"Pembangkit listrik berbahan batu bara dan listrik diturunkan dan diganti dengan pembangkit listrik yang bersumber dari EBT dinaikkan. Sehingga secara keseluruhan kapasitas sama," terangnya.
Plt. Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, Drajat Irawan menegaskan bahwa pemerintah provinsi Jawa Timur terus menggali potensi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebagai cadangan masa depan kebutuhan energi Indonesia. Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya semaksimal mungkin untuk mendukung percepatan peningkatan pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Jawa Timur.
Baca juga: Kalau Gempa 8,7 M Terjadi, Ini Belasan Desa di Blitar Selatan yang Kena Tsunami
Menurutnya, energi merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari, karena hampir semua aktivitas manusia memanfaatkan energi. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi serta meningkatnya jumlah penduduk, peranan energi sebagai pendukung pembangunan ekonomi menjadi sangat penting.
tulis komentar anda