Tuban Gempar, Nelayan Tewas Bersimbah Darah Dikepruk Batu Oleh Pemabuk

Rabu, 09 Juni 2021 - 21:48 WIB
Seorang nelayan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, tewas di keroyok pengunjung warung yang sedang mabuk, Rabu (9/6/2021) malam. Foto/iNews TV/Pipiet Wibawanto
TUBAN - Ismail tewas bersimbah darah di tepi Jalan Raya Pantura Daendels Desa Tasikmadu, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Rabu (9/6/2021) malam. Pria berusia 44 tahun ini merupakan seorang nelayan, saat tewas ditemukan luka bekas pukulan benda tumpul di bagian belakang kepalanya.



Jenazah korban akhirnya dievakuasi ke kamar jenazah RSUD dr Koesma, untuk diotopsi. Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap para pelaku yang diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap korban.

Korban diduga dikeroyok pengunjung warung kopi yang sedang mabuk. Pengeroyokan bermula saat korban sedang nongkrong di warung Bu Linda langganannya. Selain korban terdapat empat pengunjung lain, yaitu Suyitno, Bambang, Suhanafi, serta Habit, keempatnya warga Desa Kentong, Kecamatan Labuhan, Kabupaten Lamongan.



Entah bagaimana awalnya, korban terlibat cek cok dengan salah satu pengunjung. Mereka kemudian mengeroyok korban hingga lari keluar warung. Salah satu pelaku kemudian memukul kepala korban menggunakan batu besar, sehingga korban mengalami luka parah dan pendarahan hebat pada bagian belakang kepala.

Kejadian ini selanjutnya dilaporkan kepada aparat kepolisian. Tim Inafis Polres Tuban, diterjunkan untuk melakukan identifikasi mayat korban , serta melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna kepentingan penyelidikan.



Kapolsek Palang, AKP Simon Triyono mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, sebenarnya mereka ini sama-sama minum minuman keras, namun setelah keluar warung dikejar dan dilempar batu. " Pengeroyokan ini yang mengakibatkan korban meninggal dunia," terangnya.

Polisi telah mengantongi identitas para pelaku, hingga kini keberadaan pelaku masih dalam pencarian. Sebagai barang bukti, polisi mengamankan batu besar bersimbah darah, yang digunakan para pelaku untuk memukul korban .
(eyt)
tulis komentar anda
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content