Nasib Bandara Kertajati yang Sepi, Disewakan untuk Lokasi Prewedding sampai Matikan AC
Rabu, 09 Juni 2021 - 06:28 WIB
MAJALENGKA - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka diresmikan Presiden Joko Widodo pada Mei 2018 lalu. Kini masih tidak ramai. Pihak manajemen melakukan berbagai cara untuk mengantisipasi bengkaknya biaya operasional.
Animo masyarakat masih tertuju ke Bandara Husein Sastranegara di Bandung dan Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten.
Sementara itu, Direktur Utama BIJB Salahudin Rafi mengungkapkan di akhir 2020, target penumpang di bandara terbesar kedua setelah Soekarno Hatta ini ialah 6,5 juta penumpang per tahun.
Baca juga: Kuota Siswa Sekolah Tatap Muka di Bandung Diturunkan Jadi 25 Persen
Rafi optimistis dengan adanya pembangunan Tol Cisumdawu yang rencananya akan rampung pada akhir tahun 2021 nanti dapat menarik para penumpang yang berada di catchment area BIJB.
Untuk bertahan di tengah sepinya peminat, Salahuddin Rafi mengatakan, Manajemen Bandara kertajati memutar otak untuk mencari pemasukan. Salah satunya menyewakan bandaran untuk tempat untuk foto prewedding.
Berdasarkan pantauan MNC Portal Indonesia, adapun harga untuk foto prewedding dan sejenisnya maupun video shooting dikenakan tarif mulai dari Rp500 ribu.
Baca juga: Tasikmalaya Gempar, Pemotor Mendadak Tewas Tekapar di Aspal
Selain itu, Bandara Kertajati juga memutuskan untuk melakukan penghematan di tengah sepinya penumpang dengan mematikan AC, dimana diharapkan bisa menghemat biaya hingga Rp 700 juta.
Animo masyarakat masih tertuju ke Bandara Husein Sastranegara di Bandung dan Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten.
Sementara itu, Direktur Utama BIJB Salahudin Rafi mengungkapkan di akhir 2020, target penumpang di bandara terbesar kedua setelah Soekarno Hatta ini ialah 6,5 juta penumpang per tahun.
Baca juga: Kuota Siswa Sekolah Tatap Muka di Bandung Diturunkan Jadi 25 Persen
Rafi optimistis dengan adanya pembangunan Tol Cisumdawu yang rencananya akan rampung pada akhir tahun 2021 nanti dapat menarik para penumpang yang berada di catchment area BIJB.
Untuk bertahan di tengah sepinya peminat, Salahuddin Rafi mengatakan, Manajemen Bandara kertajati memutar otak untuk mencari pemasukan. Salah satunya menyewakan bandaran untuk tempat untuk foto prewedding.
Berdasarkan pantauan MNC Portal Indonesia, adapun harga untuk foto prewedding dan sejenisnya maupun video shooting dikenakan tarif mulai dari Rp500 ribu.
Baca juga: Tasikmalaya Gempar, Pemotor Mendadak Tewas Tekapar di Aspal
Selain itu, Bandara Kertajati juga memutuskan untuk melakukan penghematan di tengah sepinya penumpang dengan mematikan AC, dimana diharapkan bisa menghemat biaya hingga Rp 700 juta.
(msd)
tulis komentar anda