Menteri Desa Apresiasi e-SAKIP Desa Sumedang

Sabtu, 05 Juni 2021 - 21:57 WIB
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), Abdul Halim Iskandar memberikan apresiasi kepada Pemda Kabupaten Sumedang yang sudah mengembangkan e-SAKIP Desa.
SUMEDANG - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), Abdul Halim Iskandar memberikan apresiasi kepada Pemda Kabupaten Sumedang yang sudah mengembangkan e-SAKIP Desa (Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Desa) karena sinergi dengan program SDGs Desa (Sustainability Development Goals Desa).

"SAKIP Desa dan SDGs Desa dihadirkan dan digerakkan dengan harapan penggunaan dana desa, sejak perencanaan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya bisa optimal. Kedepan desa memiliki data yang bagus, sehingga pembangunan desa bukan berdasarkan keinginan elit tapi berdasarkan masalah dan kebutuhan," kata Gus Menteri, sapaan akrabnya, pada acara Peluncuran Integrasi e-SAKIP Desa dengan sistem informasi desa dan desa cinta statistik di Gedung Negara Kabupaten Sumedang. Jum'at (4/6/2021).





Harapannya, dana desa diarahkan untuk menanggulangi kemiskinan. Baru berikutnya menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan yang berdampak pada penurunan angka kemiskinan. Misalnya pembangunan jalan desa, embung desa dan yang lainnya.

"Itu yang saya cari. Itu ada di Sumedang. Saya akan mengusulkan ke Mendagri agar inovasi daerah yang bagus seperti e-SAKIP Desa ini ditampilkan oleh kementerian dan direplikasikan ke daerah lainnya. Model pembangunan yang paling mudah untuk desa adalah replikasi yang disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing," ucapnya

Masih menurut dia, dengan berinovasi bagaimana bisa menularkan kebaikan. Siapa yang membuat kebiasaan baik dan kemudian dicontoh itu pahalanya besar.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, menyampaikan bahwa pada 2018 ketika awal memimpin Sumedang, kondisi Sumedang cukup memprihatinkan. Angka kemiskinan di atas rata-rata Jawa Barat. Angka stunting juga sangat tinggi mencapai 32,20 persen. Demikian juga tingkat perkembangan desa yang diukur oleh Indeks Desa Membangun (IDM), masih ada satu desa tertinggal dan 201 desa berkembang.

"Alhamdulillah setelah kami luncurkan inovasi e-SAKIP Desa, kinerja pemerintah desa meningkat signifikan. Demikian juga berbagai indikator pembangunan mengalami perbaikan. Angka kemiskinan dan stunting menurun, adapun IDM mengalami peningkatan yang mengesankan. Saat ini di Sumedang sudah tidak ada lagi desa tertinggal. Sebaliknya kini ada 31 desa mandiri, 103 desa maju dan 136 desa berkembang," ujar Dony.

Digambarkan secara detail, bahwa SAKIP Desa ini mendorong tata kelola pemerintahan desa berbasis kinerja dan berorientasi hasil. Ada tiga indikator kinerja yang setiap tahunnya diperjanjikan oleh kepala desa dan camat, yakni penurunan angka kemiskinan, penanganan stunting dan peningkatkan kualitas pelayanan publik.

"Kini SAKIP Desa di Kabupaten Sumedang sudah berbasis digital menjadi e-SAKIP Desa dan diintegrasikan ke dalam Super Aplikasi e-office Desa. Semua perangkat desa di Sumedang sudah mempunyai akun e-office dan semua Kepala Desa sudah bisa melakukan tanda tangan digital," ucapnya.

Pada acara tersebut hadir juga Kepala BPS yang diwakili Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Setianto. Kepala BPS menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Sumedang karena Kabupaten Sumedang menjadi salah satu percontohan program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik). Menurutnya, dengan adanya kesadaran akan pentingnya statistik di jajaran aparatur pemerintah desa diharapkan pengelolaan pemerintahan desa ke depan, termasuk transformasi digital di desa, makin berdayaguna. CM
(srf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content