Gubernur Wahidin Berhentikan 20 Pejabat Dinkes Banten
Kamis, 03 Juni 2021 - 07:05 WIB
Agar pelayanan tetap berjalan maksimal, pihaknya meminta kepada para staf di Dinkes Banten untuk tetap bekerja di kantor. Jangan terpengaruh dengan pejabat yang telah mengundurkan diri. Jika bandel, maka hukuman akan diberikan.
“Saya minta staf yang sekarang untuk tetap bekerja, tidak perlu bekerja di luar kantor, harus di kantor. Kalau tidak, kita akan berikan hukuman. Kalian sebagai ASN dan non ASN digaji oleh negara, harus bekerja, kalau tidak, saya akan berikan sanksi,” tegasnya.
Sementara itu, dari hasil pemeriksaan terhadap 20 pejabat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten yang memundurkan diri dari jabatanya, terdapat indikasi intimidasi.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten, Komarudin mengaku setelah dilakukan pemeriksaan, soal intimidasi itu ada yang menjelaskan."Ada yang menjelaskan, ada yang samar- samar,Itu mah bahasa, tapi engga adalah intimidasi. Ga ada," kataKomarudin,usai melakukan pemeriksaan kepada 20 pejabat yang menandatangani surat pemunduran diri di Pendopo Gubernur Banten, Rabu (2/6/2021).
Komarudin juga mengaku, para pejabat eselon III dan IV yang dipanggil tersebut semuanya hadir. "Kita sudah panggil 20 orang yang menandatangani surat pengunduran diri dan mereka datang semua, dan sudah kita dapatkanlah kepastian bahwa betul ga mengundurkan diri," kata Komarudin.
Dari pengakuan para pejabat tersebut, ternyata tidak seluruhnya memundurkan diri secara sungguh - sungguh. "Ya ga seluruhnya. Jadi ada beberapa kategori gitu lah ya, ada yang memang berniat sungguh-sungguh mundur, dan ada indikasi mengajak-ngajak ada juga yang memang niat mundur tapi untuk diri sendirinya saja," katanya.
Namun kata Komarudin, ada juga yang setengah-setengah yang ikut-ikutan, hanya solidaritas, yang lain tanda tangan, ikut tanda tangan. "Alasan mundur macam-macam, paling tidak kita coba kelompokan dua faktor. Baik itu faktor internal maupun eksternal, nah kemudian sebenarnya secara keseluruhan mereka mengakui bahwa itu adalah cara yang salah, cara yang tidak tepat," kata dia.
Karena mereka tidak bermaksud membuat ini gaduh. Artinya apa yang dilakukan tidak diharapkan, tidak disangka mendapat respons yang beragam. "Kalau bicara pekerjaan yang menekan, semua pekerjaan juga sama, saat ini pasti begitu," ujar dia.
“Saya minta staf yang sekarang untuk tetap bekerja, tidak perlu bekerja di luar kantor, harus di kantor. Kalau tidak, kita akan berikan hukuman. Kalian sebagai ASN dan non ASN digaji oleh negara, harus bekerja, kalau tidak, saya akan berikan sanksi,” tegasnya.
Baca Juga
Sementara itu, dari hasil pemeriksaan terhadap 20 pejabat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten yang memundurkan diri dari jabatanya, terdapat indikasi intimidasi.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten, Komarudin mengaku setelah dilakukan pemeriksaan, soal intimidasi itu ada yang menjelaskan."Ada yang menjelaskan, ada yang samar- samar,Itu mah bahasa, tapi engga adalah intimidasi. Ga ada," kataKomarudin,usai melakukan pemeriksaan kepada 20 pejabat yang menandatangani surat pemunduran diri di Pendopo Gubernur Banten, Rabu (2/6/2021).
Komarudin juga mengaku, para pejabat eselon III dan IV yang dipanggil tersebut semuanya hadir. "Kita sudah panggil 20 orang yang menandatangani surat pengunduran diri dan mereka datang semua, dan sudah kita dapatkanlah kepastian bahwa betul ga mengundurkan diri," kata Komarudin.
Dari pengakuan para pejabat tersebut, ternyata tidak seluruhnya memundurkan diri secara sungguh - sungguh. "Ya ga seluruhnya. Jadi ada beberapa kategori gitu lah ya, ada yang memang berniat sungguh-sungguh mundur, dan ada indikasi mengajak-ngajak ada juga yang memang niat mundur tapi untuk diri sendirinya saja," katanya.
Namun kata Komarudin, ada juga yang setengah-setengah yang ikut-ikutan, hanya solidaritas, yang lain tanda tangan, ikut tanda tangan. "Alasan mundur macam-macam, paling tidak kita coba kelompokan dua faktor. Baik itu faktor internal maupun eksternal, nah kemudian sebenarnya secara keseluruhan mereka mengakui bahwa itu adalah cara yang salah, cara yang tidak tepat," kata dia.
Karena mereka tidak bermaksud membuat ini gaduh. Artinya apa yang dilakukan tidak diharapkan, tidak disangka mendapat respons yang beragam. "Kalau bicara pekerjaan yang menekan, semua pekerjaan juga sama, saat ini pasti begitu," ujar dia.
tulis komentar anda