Kenakan Pakaian Adat Toba, Bobby Nasution Tunjukkan Keberanian Membawa Perubahan
Rabu, 02 Juni 2021 - 14:25 WIB
Budayawan Irwansyah Harahap pun berkomentar positif terhadap pilihan Bobby Nasution mengenakan pakaian adat Toba.
Menurutnya dengan pakaian adat Toba, Bobby ingin menunjukkan semangat keberagaman atau pluralitas masyarakat Kota Medan.
"Kebetulan dalam rangka Hari Kelahiran Pancasila tahun ini beliau memilih puak Toba. Pesan yang bisa disampaikan adalah wali kota menyiratkan bahwa kerja perubahan dalam menata kota, ekspresi kebudayaan masyarakat menjadi hal penting, sebagai gambaran dan citra kota," tutur Irwansyah.
Menurut analisisnya, bahwa Bobby juga ingin menunjukkan keberanian dalam menyongsong perubahan.
"Tunggal panaluan" yang dipegang merupakan simbol "keberanian" untuk memulai atau menginisiasi segala bentuk perubahan kota, menjadi lebih baik ke depan," katanya.
Senada, budayawan yang juga peneliti Balai Bahasa Sumut Suyadi San mengatakan orang-orang Medan ini memiliki sikap terbuka kepada kaum pendatang.
Apalagi sejak menjadi government, Medan tersegregasi ke dalam beberapa tempatan. Medan pun menjadi kota yang multikultur.
"Jika hari ini Bobby mengenakan pakaian Batak/Toba, itu bisa diartikan dia menghargai keberadaan suku Batak di kota ini. Besok-besok bisa saja dia mengenakan pakaian adat Pakpak, Karo, Melayu, bahkan Jawa atau Aceh. Jangan lalu diartikan lain," kata Suyadi San yang juga Pimpinan Teater Generasi Medan. CM
Menurutnya dengan pakaian adat Toba, Bobby ingin menunjukkan semangat keberagaman atau pluralitas masyarakat Kota Medan.
"Kebetulan dalam rangka Hari Kelahiran Pancasila tahun ini beliau memilih puak Toba. Pesan yang bisa disampaikan adalah wali kota menyiratkan bahwa kerja perubahan dalam menata kota, ekspresi kebudayaan masyarakat menjadi hal penting, sebagai gambaran dan citra kota," tutur Irwansyah.
Menurut analisisnya, bahwa Bobby juga ingin menunjukkan keberanian dalam menyongsong perubahan.
"Tunggal panaluan" yang dipegang merupakan simbol "keberanian" untuk memulai atau menginisiasi segala bentuk perubahan kota, menjadi lebih baik ke depan," katanya.
Senada, budayawan yang juga peneliti Balai Bahasa Sumut Suyadi San mengatakan orang-orang Medan ini memiliki sikap terbuka kepada kaum pendatang.
Apalagi sejak menjadi government, Medan tersegregasi ke dalam beberapa tempatan. Medan pun menjadi kota yang multikultur.
"Jika hari ini Bobby mengenakan pakaian Batak/Toba, itu bisa diartikan dia menghargai keberadaan suku Batak di kota ini. Besok-besok bisa saja dia mengenakan pakaian adat Pakpak, Karo, Melayu, bahkan Jawa atau Aceh. Jangan lalu diartikan lain," kata Suyadi San yang juga Pimpinan Teater Generasi Medan. CM
(atk)
tulis komentar anda