Penguatan Nilai-nilai Pancasila Harus Dimulai dari Kurikulum Pendidikan
Rabu, 02 Juni 2021 - 04:15 WIB
BANDUNG BARAT - Hari lahir Pancasila merupakan hari paling sakral bagi bangsa Indonesia. Sebab Pancasila menjadi sebuah ideologi bangsa yang dapat mempersatukan perbedaan.
Hanya saja, seiring perjalanan waktu kini mulai muncul adanya degradasi dalam pengamalan Pancasila di kehidupan bermasyarakat. Hal itu harus disikapi agar jangan sampai menggerus ideologi bangsa.
"Pancasila merupakan ideologi yang dapat menyatukan bangsa, sebuah falsapah bangsa yang dapat diamalkan dalam kehidupan bernegara. Sehingga harus dijaga," ucap Sekertaris MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jajang Ruhiyat, Selasa (1/6/2021).
Baca juga: Penerapan Protokol Kesehatan Cerminan Budaya Gotong Royong yang Terkandung dalam Pancasila
Jajang mendorong pemerintah untuk segera membuat sebuah formula bagaimana pendidikan pancasila kembali dapat ditanamkan ke semua warga negara. Tujuannya agar bukan hanya mengetahui kata 'Pancasila' namun dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dirinya mengaku prihatin karena saat ini banyak generasi muda yang tidak mengenal Pancasila. Bagaimana akan mengamalkannya, sementara butir-butir lima dasar dalam Pancasila saja tidak tahu. Itu juga menjadi pekerjaan rumah bagi para tenaga pendidik di sekolah.
Pemerintah harus menguatkan kurikulum pendidikan Pancasila mulai dari tingkat usia dini hingga perguruan tinggi. Agar generasi muda tidak salah arah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Baca juga: Hari Lahir Pancasila, Rektor UGM: Internalisasi Pancasila Harus Disesuaikan Zamannya
"Sangat miris saat generasi muda kita sudah tak memahami Pancasila. Bagaimana nasib bangsa ini ke depan, padahal ini dasar negara, dasar untuk menjalankan kehidupan di Indonesia," tuturnya.
Dia mencontohkan, rasa gotong royong, tenggang rasa, tepo saliro, tolong menolong, saling menghargai, dan saling menghormati. Itu adalah contoh dari nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. "Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sudah tergerus. Makanya saya mengajak kepada seluruh warga KBB untuk mengamalkan Pancasila demi keutuhan NKRI," pungkasnya.
Hanya saja, seiring perjalanan waktu kini mulai muncul adanya degradasi dalam pengamalan Pancasila di kehidupan bermasyarakat. Hal itu harus disikapi agar jangan sampai menggerus ideologi bangsa.
"Pancasila merupakan ideologi yang dapat menyatukan bangsa, sebuah falsapah bangsa yang dapat diamalkan dalam kehidupan bernegara. Sehingga harus dijaga," ucap Sekertaris MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jajang Ruhiyat, Selasa (1/6/2021).
Baca juga: Penerapan Protokol Kesehatan Cerminan Budaya Gotong Royong yang Terkandung dalam Pancasila
Jajang mendorong pemerintah untuk segera membuat sebuah formula bagaimana pendidikan pancasila kembali dapat ditanamkan ke semua warga negara. Tujuannya agar bukan hanya mengetahui kata 'Pancasila' namun dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dirinya mengaku prihatin karena saat ini banyak generasi muda yang tidak mengenal Pancasila. Bagaimana akan mengamalkannya, sementara butir-butir lima dasar dalam Pancasila saja tidak tahu. Itu juga menjadi pekerjaan rumah bagi para tenaga pendidik di sekolah.
Pemerintah harus menguatkan kurikulum pendidikan Pancasila mulai dari tingkat usia dini hingga perguruan tinggi. Agar generasi muda tidak salah arah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Baca juga: Hari Lahir Pancasila, Rektor UGM: Internalisasi Pancasila Harus Disesuaikan Zamannya
"Sangat miris saat generasi muda kita sudah tak memahami Pancasila. Bagaimana nasib bangsa ini ke depan, padahal ini dasar negara, dasar untuk menjalankan kehidupan di Indonesia," tuturnya.
Dia mencontohkan, rasa gotong royong, tenggang rasa, tepo saliro, tolong menolong, saling menghargai, dan saling menghormati. Itu adalah contoh dari nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. "Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sudah tergerus. Makanya saya mengajak kepada seluruh warga KBB untuk mengamalkan Pancasila demi keutuhan NKRI," pungkasnya.
(msd)
tulis komentar anda