Viral, Rombongan Harley Davidson Asyik Tamasya di Lombok Saat Ada Penyekatan
Minggu, 23 Mei 2021 - 17:52 WIB
Diakui pria asal Desa Tumpak ini, bahwa di Pantai Mawun saja kemarin hampir orang-orang yang biasa sebagai nelayan dihentikan untuk masuk. Itu menurutnya keterlaluan dan berlebihan. Apalagi orang-orang yang benar-benar ingin menikmati keindahan pantainya sendiri.
Makanya, sejak awal dirinya berdoa semoga aturan-aturan ini segera dicabut dan COVID-19 segera berlalu. "Kami di sini sebenarnya dalam keadaan mati suri, pedagang-pedagang kecil semua sudah gulung tikar gara-gara penyekatan yang berlebihan," terangnya.
"Ini mah bukan penyekatan lagi namanya, tapi penutupan total. Karena awalnya keluar aturan penyekatan, tapi apa yang terjadi saat ini, semua di tutup total," kesal pentolan Lembaga Forum Analisis Kebijakan untuk Rakyat (FAKTA) RI ini.
Lalu Sandika Irwan, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) Lombok Tengah juga mengatakan, dirinya masih menggali informasi dulu terkait video viral klub motor gede di Pantai Mandalika itu sama pihak ITDC. Agar tidak bias dan liar informasinya.
Sesuai SE bersama antara Bupati, Dandim dan Kapolres, semua akses ke objek wisata di Lombok Tengah ditutup. Sehingga jika benar ada rombongan motor gede, sangat disayangkannya.
Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho membenarkan adanya rombongan tersebut. Katanya, kedatangan rombongan Harley Davidson itu sebelumnya sudah disampaikan kepadanya untuk kegiatan survei lokasi acara Bhakti Sosial, pada bulan Agustus mendatang.
Selain itu, mereka juga telah menunjukkan bahwa sebelumnya telah di swab dan juga telah meminta izin ke ITDC. "Mereka menyampaikan akan survei lokasi untuk kegiatan Baksos dan telah menunjukkan bahwa rombongannya telah di swab," katanya.
Namun demikian, pihaknya tetap ketat, tegas dan tetap memerintahkan agar mereka segera meninggalkan tempat karena ada pembatasan dan penutupan tempat wisata yang ada di Lombok Tengah.
Kapolres pun tidak mau kegiatan mereka, kontra produktif dengan imbauan bersama yang telah dibuat beberapa hari lalu bersama Bupati dan Dandim. "Saya perintahkan ke mereka, untuk segera meninggalkan tempat, karena ada pembatasan dan penutupan tempat wisata yang ada di Lombok Tengah," tutupnya.
Makanya, sejak awal dirinya berdoa semoga aturan-aturan ini segera dicabut dan COVID-19 segera berlalu. "Kami di sini sebenarnya dalam keadaan mati suri, pedagang-pedagang kecil semua sudah gulung tikar gara-gara penyekatan yang berlebihan," terangnya.
"Ini mah bukan penyekatan lagi namanya, tapi penutupan total. Karena awalnya keluar aturan penyekatan, tapi apa yang terjadi saat ini, semua di tutup total," kesal pentolan Lembaga Forum Analisis Kebijakan untuk Rakyat (FAKTA) RI ini.
Baca Juga
Lalu Sandika Irwan, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) Lombok Tengah juga mengatakan, dirinya masih menggali informasi dulu terkait video viral klub motor gede di Pantai Mandalika itu sama pihak ITDC. Agar tidak bias dan liar informasinya.
Sesuai SE bersama antara Bupati, Dandim dan Kapolres, semua akses ke objek wisata di Lombok Tengah ditutup. Sehingga jika benar ada rombongan motor gede, sangat disayangkannya.
Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho membenarkan adanya rombongan tersebut. Katanya, kedatangan rombongan Harley Davidson itu sebelumnya sudah disampaikan kepadanya untuk kegiatan survei lokasi acara Bhakti Sosial, pada bulan Agustus mendatang.
Selain itu, mereka juga telah menunjukkan bahwa sebelumnya telah di swab dan juga telah meminta izin ke ITDC. "Mereka menyampaikan akan survei lokasi untuk kegiatan Baksos dan telah menunjukkan bahwa rombongannya telah di swab," katanya.
Namun demikian, pihaknya tetap ketat, tegas dan tetap memerintahkan agar mereka segera meninggalkan tempat karena ada pembatasan dan penutupan tempat wisata yang ada di Lombok Tengah.
Kapolres pun tidak mau kegiatan mereka, kontra produktif dengan imbauan bersama yang telah dibuat beberapa hari lalu bersama Bupati dan Dandim. "Saya perintahkan ke mereka, untuk segera meninggalkan tempat, karena ada pembatasan dan penutupan tempat wisata yang ada di Lombok Tengah," tutupnya.
tulis komentar anda