Nakhoda Perahu Wisata Maut di Kedung Ombo Bocah Usia 13 Tahun
Minggu, 16 Mei 2021 - 17:46 WIB
SEMARANG - Polisi masih mendalami kasus perahu wisata terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali Jawa Tengah. Nakhoda perahu wisata maut itu ternyata masih bocah berusia 13 tahun.
“Nakhodanya itu masih umur 13 tahun,” kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi kepada awak media saat pengecekkan kesiapan anggota dalam pemeriksaan arus balik di Pos Pengamanan Gerbang Tol Kalikangkung Semarang, Minggu (16/5/2021).
Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap pengelola wisata Waduk Kedung Ombo. Selain itu, Satpolair Polda Jateng juga mem-backup di lokasi kejadian untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan, terkait lalai yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain.
"Setelah kita lakukan pengecekan TKP, bahwa benar di tempat wisata tersebut tidak mematuhi protokol kesehatan. Di samping itu, di wilayah perairan wisata tidak diterapkan alat keselamatan penumpang," jelasnya.
"Memang sudah ada edaran di tempat tempat wisata terkait pembatasan pengunjung yang masuk ke lokasi wisata di Jawa Tengah ini. Oleh karena itu semua Dandim dan Kapolres mulai hari ini, sudah melakukan pengecekan di semua lokasi wisata di tempat wilayahnya masing masing," tambahnya.
Kapolda menambahkan, pengecekan oleh aparat penegak hukum itu bertujuan agar tidak terulang kembali kejadian nahas di wisata Kedungombo. "Kita belum tetapkan tersangka, namun penyelidikan dan penyidikan terus dilakukan. Saat ini kita fokus pada pencarian korban yang tenggelam," tandasnya.
Sekadar diketahui, perahu wisata terbalik itu menyebabkan 20 orang penumpang tenggelam dalam air. Kapolda Jateng yang mendengar informasi tersebut bergegas ke lokasi kejadian dan memerintahkan personel untuk membantu pencarian korban.
"Dalam kejadian itu, saya yang ada di TKP pertama kali. Dari 20 orang yang tercebur itu, 9 orang tidak ditemukan. Sehingga dilakukan pencarian secara intensif oleh petugas dan masyarakat sekitar. Ironisnya, dalam kejadian itu, korban terbanyak adalah anak-anak," katanya.
Dia menjelaskan, petugas gabungan berhasil menemukan enam dari sembilan orang yang hilang itu. Enam orang yang ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia. "Kemudian tadi pagi, petugas gabungan berhasil menemukan satu orang korban dari dalam air tadi pagi, sehingga korban yang berhasil ditemukan berjumlah tujuh orang dan masih ada dua korban lain yang belum ditemukan," terang Luthfi.
“Nakhodanya itu masih umur 13 tahun,” kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi kepada awak media saat pengecekkan kesiapan anggota dalam pemeriksaan arus balik di Pos Pengamanan Gerbang Tol Kalikangkung Semarang, Minggu (16/5/2021).
Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap pengelola wisata Waduk Kedung Ombo. Selain itu, Satpolair Polda Jateng juga mem-backup di lokasi kejadian untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan, terkait lalai yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain.
"Setelah kita lakukan pengecekan TKP, bahwa benar di tempat wisata tersebut tidak mematuhi protokol kesehatan. Di samping itu, di wilayah perairan wisata tidak diterapkan alat keselamatan penumpang," jelasnya.
"Memang sudah ada edaran di tempat tempat wisata terkait pembatasan pengunjung yang masuk ke lokasi wisata di Jawa Tengah ini. Oleh karena itu semua Dandim dan Kapolres mulai hari ini, sudah melakukan pengecekan di semua lokasi wisata di tempat wilayahnya masing masing," tambahnya.
Kapolda menambahkan, pengecekan oleh aparat penegak hukum itu bertujuan agar tidak terulang kembali kejadian nahas di wisata Kedungombo. "Kita belum tetapkan tersangka, namun penyelidikan dan penyidikan terus dilakukan. Saat ini kita fokus pada pencarian korban yang tenggelam," tandasnya.
Sekadar diketahui, perahu wisata terbalik itu menyebabkan 20 orang penumpang tenggelam dalam air. Kapolda Jateng yang mendengar informasi tersebut bergegas ke lokasi kejadian dan memerintahkan personel untuk membantu pencarian korban.
"Dalam kejadian itu, saya yang ada di TKP pertama kali. Dari 20 orang yang tercebur itu, 9 orang tidak ditemukan. Sehingga dilakukan pencarian secara intensif oleh petugas dan masyarakat sekitar. Ironisnya, dalam kejadian itu, korban terbanyak adalah anak-anak," katanya.
Dia menjelaskan, petugas gabungan berhasil menemukan enam dari sembilan orang yang hilang itu. Enam orang yang ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia. "Kemudian tadi pagi, petugas gabungan berhasil menemukan satu orang korban dari dalam air tadi pagi, sehingga korban yang berhasil ditemukan berjumlah tujuh orang dan masih ada dua korban lain yang belum ditemukan," terang Luthfi.
(don)
tulis komentar anda