Mirip Tarzan, Pemuda Ini Hidup di Hutan Alor hingga Akhirnya Dijemput TNI
Senin, 10 Mei 2021 - 21:28 WIB
ALOR - Hidup mirip Tarzan di dalam hutan Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) selama berbulan-bulan dilakoni seorang pemuda bernama Yulius Sir. Dia selalu berpindah pindah di dalam hutan dan tidur beralaskan daun .
Baca juga: Menghilang 11 Hari, Influencer Cantik Ini Ditemukan Tewas di Hutan
Kondisinya tak terurus dan menyeramkan sehingga meresahkan warga perkampungan Kabola yang sedang mencari kayu bakar di hutan. Anggota TNI dari Kodim 1622 Alor bersama perangkat desa akhirnya menjemput Yulius untuk diamankan di perkampungan warga di Wolatang.
Baca juga: Berduka Atas Meninggalnya Ustaz Tengku Zulkarnain, Netizen: Selamat Jalan Guru Kami
Yulius akhirnya diketahui berasal dari Pulau Pantar, Alor. Selain bukan warga asli di daerah tersebut, kondisi tubuhnya seram, tidak terurus dengan rambut dan jenggot yang memanjang.
Yulius masuk hutan setelah bebas dari Rutan Kalabahi karena kasus pidana penganiayaan menggunakan senjata tajam, dengan korbannya yang merupakan keluarga sendiri.
Kepada petugas, Yulius mengaku setelah bebas dari tahanan ia mendapat ancaman dari keluarga korban.
Dia bebas karena mendapat asimilasi terkait COVID-19. Yulius sempat mendatangi rutan minta perlindungan, sebelum akhirnya memutuskan kabur ke hutan.
Sementara itu, Bendelina, orang tua Yulius menyatakan, anaknya sempat dinyatakan hilang setelah bebas dari penjara bulan Januari silam.
Baca juga: Menghilang 11 Hari, Influencer Cantik Ini Ditemukan Tewas di Hutan
Kondisinya tak terurus dan menyeramkan sehingga meresahkan warga perkampungan Kabola yang sedang mencari kayu bakar di hutan. Anggota TNI dari Kodim 1622 Alor bersama perangkat desa akhirnya menjemput Yulius untuk diamankan di perkampungan warga di Wolatang.
Baca juga: Berduka Atas Meninggalnya Ustaz Tengku Zulkarnain, Netizen: Selamat Jalan Guru Kami
Yulius akhirnya diketahui berasal dari Pulau Pantar, Alor. Selain bukan warga asli di daerah tersebut, kondisi tubuhnya seram, tidak terurus dengan rambut dan jenggot yang memanjang.
Yulius masuk hutan setelah bebas dari Rutan Kalabahi karena kasus pidana penganiayaan menggunakan senjata tajam, dengan korbannya yang merupakan keluarga sendiri.
Kepada petugas, Yulius mengaku setelah bebas dari tahanan ia mendapat ancaman dari keluarga korban.
Dia bebas karena mendapat asimilasi terkait COVID-19. Yulius sempat mendatangi rutan minta perlindungan, sebelum akhirnya memutuskan kabur ke hutan.
Sementara itu, Bendelina, orang tua Yulius menyatakan, anaknya sempat dinyatakan hilang setelah bebas dari penjara bulan Januari silam.
(shf)
tulis komentar anda