Bandung Barat-Tasikmalaya Zona Merah, Ridwan Kamil: Destinasi Wisata Ditutup
Rabu, 05 Mei 2021 - 11:11 WIB
Kang Emil pun kembali mengimbau sekaligus memperingatkan masyarakat untuk tidak memaksakan diri melakukan mudik Lebaran 2021. Pasalnya, mudik berpotensi meningkatkan lonjakan kasus COVID-19.
"Terima kepada orang tua kita yang usianya sepuh, belum sempat divaksin. Sehingga, pernah kejadian tahun lalu di Ciamis orang tua terpapar oleh pemudik, ini jangan sampai terjadi lagi," tegasnya lagi.
"Sekali lagi saya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memaksa melakukan mudik. Karena punya potensi membawa keterpaparan," lanjutnya.
Kang Emil mengakui, kebijakan larangan mudik Lebaran 2021 memicu pro dan kontra. Meski begitu, dia menyatakan, Pemprov Jabar konsisten mendukung pemerintah pusat yang telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik Lebaran 2021.
"Daripada kami nanti seperti India, rumah sakitnya mau kolaps, sistem rumah sakitnya tidak sanggup. Mari jangan egois, jangan melihat dengan logika zaman normal untuk berpendapat di zaman darurat," imbau Kang Emil mengingatkan.
"Logikanya, hari ini adalah logika zaman darurat. Oleh karena itu, jangan sampai kejadian tahun lalu kenaikan kasus 90 persen terjadi di tahun ini karena masyarakat merasa abai dan merasa tidak takut yang namanya COVID-19," tandasnya.
"Terima kepada orang tua kita yang usianya sepuh, belum sempat divaksin. Sehingga, pernah kejadian tahun lalu di Ciamis orang tua terpapar oleh pemudik, ini jangan sampai terjadi lagi," tegasnya lagi.
"Sekali lagi saya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memaksa melakukan mudik. Karena punya potensi membawa keterpaparan," lanjutnya.
Kang Emil mengakui, kebijakan larangan mudik Lebaran 2021 memicu pro dan kontra. Meski begitu, dia menyatakan, Pemprov Jabar konsisten mendukung pemerintah pusat yang telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik Lebaran 2021.
"Daripada kami nanti seperti India, rumah sakitnya mau kolaps, sistem rumah sakitnya tidak sanggup. Mari jangan egois, jangan melihat dengan logika zaman normal untuk berpendapat di zaman darurat," imbau Kang Emil mengingatkan.
"Logikanya, hari ini adalah logika zaman darurat. Oleh karena itu, jangan sampai kejadian tahun lalu kenaikan kasus 90 persen terjadi di tahun ini karena masyarakat merasa abai dan merasa tidak takut yang namanya COVID-19," tandasnya.
(msd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda