Pembunuhan Balita oleh Ibu Kandung dan Selingkuhan Terungkap karena Dokter Curiga
Jum'at, 30 April 2021 - 19:52 WIB
Namun dokter piket tidak percaya begitu saja. Dia pun mencecar pertanyaan pertanyaan terkait kondisi fisik lainnya yang juga mencurigakan. "Kemudian dokter spesialis
anak itu menanyakan kepada orang tua korban tersebut kenapa di kedua sisi leher korban juga ada luka memar kalau memang terjatuh," imbuhnya.
RH alias Agi pun gugup atas pertanyaan pertanyaan dokter. Diapun marah dan menganggap dokter itu menuduh dirinya yang melakukan penganiayaan. "Ibu dokter jangan menuduh saya yang melakukan penganiayaan itu," jawab Kapolres mengutip kalimat Agi saat dicecar dokter.
Tak lama setelah ditangani di rumah sakit, CM menghembuskan napas terakhir setelah sempat tidak sadarkan diri.
Melihat kejanggalan dan sikap RH, pihak dokter menghubungi Dinas Perlindungan Anak Pemkab Bengkalis. Kasus ini akhirnya dilaporkan ke pihak kepolisian. Pihak Polres Bengkalis akhirnya berhasil membekuk keduanya.
Hasil introgasi, RH mengaku menghabisi nyawa anak dari Y karena kesal. Korban dianiya dengan cara dihempaskan ke lantai, ditampar dan dijejali cabai rawit. Sementara Y, ibu korban yang menyaksikan penganiayaan CM diminta untuk mengambil beras dan garam dan menyiramkannya ke tubuh anaknya.
"Tersangka RH ini kesal karena korban rewel. Kepada Y, RH ini menyatakan ditubuh anaknya ada roh halus jadi harus diusir," imbuhnya.
Y sendiri kabur dari rumah mereka di Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara bersama selingkuhannya Agi beberapa waktu lalu. Mereka kabur ke tempat asal Agi di Bengkalis. Keduanya membawa serta CM.
anak itu menanyakan kepada orang tua korban tersebut kenapa di kedua sisi leher korban juga ada luka memar kalau memang terjatuh," imbuhnya.
RH alias Agi pun gugup atas pertanyaan pertanyaan dokter. Diapun marah dan menganggap dokter itu menuduh dirinya yang melakukan penganiayaan. "Ibu dokter jangan menuduh saya yang melakukan penganiayaan itu," jawab Kapolres mengutip kalimat Agi saat dicecar dokter.
Tak lama setelah ditangani di rumah sakit, CM menghembuskan napas terakhir setelah sempat tidak sadarkan diri.
Melihat kejanggalan dan sikap RH, pihak dokter menghubungi Dinas Perlindungan Anak Pemkab Bengkalis. Kasus ini akhirnya dilaporkan ke pihak kepolisian. Pihak Polres Bengkalis akhirnya berhasil membekuk keduanya.
Hasil introgasi, RH mengaku menghabisi nyawa anak dari Y karena kesal. Korban dianiya dengan cara dihempaskan ke lantai, ditampar dan dijejali cabai rawit. Sementara Y, ibu korban yang menyaksikan penganiayaan CM diminta untuk mengambil beras dan garam dan menyiramkannya ke tubuh anaknya.
"Tersangka RH ini kesal karena korban rewel. Kepada Y, RH ini menyatakan ditubuh anaknya ada roh halus jadi harus diusir," imbuhnya.
Y sendiri kabur dari rumah mereka di Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara bersama selingkuhannya Agi beberapa waktu lalu. Mereka kabur ke tempat asal Agi di Bengkalis. Keduanya membawa serta CM.
(shf)
tulis komentar anda