Kenaikan Tarif Parkir Bandara Sultan Hasanuddin Mendadak Ramai, Pengguna Jasa Mengeluh
Selasa, 20 April 2021 - 19:45 WIB
“Setahu saya memang tidak pernah dibahas soal itu (kenaikan tarif) di DPRD Maros. Saya malah tahunya dari Anda (media). Kalau memang begitu, saya berharap itu dipertimbangkan lagi. Karena kan jelas ada warga yang merasa diberatkan,” kata Hasmin.
Lebih lanjut, dia juga sepakat jika ada kenaikan tarif saat fasilitas parkiran baru di bandara sudah bisa dipergunakan.Selain itu, dia juga menyebut jika pengguna jasa bandara itu bukan hanya orang menengah ke atas, banyak pekerja-pekerja di sana yang itu gajinya pas-pasan.
“Jangan juga dibahasakan kalau semua orang yang masuk bandara itu orang berada semua. Banyak juga orang biasa kok, misalnya pekerjanya yang gajinya pas-pasan. Kita harus fikirkan semua itu pastikan mereka tidak keberatan," terangnya.
Senada dengan hal itu, Anggota Komisi II DPRD Maros lainnya, Muh Amril menyatakan, pihak Angkasa Pura terkesan memanfaatkan situasi hingga menaikkan tarif parkir dengan cepat di awal ramadan ini.
Apalagi saat ini setoran pajak parkir dari bandara juga ternyata sudah turun menjadi 20%. Penurunan juga ini dalam waktu dekat akan kami bahas juga di DPRD.“Jadi ada kesan memanfaatkan situasi lah kalau saya. Seharusnya tidak tepat kalau dilakukan sekarang, selain karena masih pandemi, yah harusnya diselesaikan dulu itu fasilitas parkirnya baru dinaikkan," sebutnya.
Dikonfirmasi terkait kenaikan tarif parkir, pihak Angkasa Pura melalui Humasnya, Iwan Risdianto mengatakan, alasannya menaikkan tarif itu karena investasi gedung parkir baru dan sudah dua tahun belum pernah menaikkan tarif.
“Kenaikantarif sudah dikoordinasikan dengan Pemkab dan DPRD karena SK Bupati ada. (Alasannya) Investasi gedung parkir baru dan sudah dua tahun tidak pernah menaikkan tarif,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dia juga sepakat jika ada kenaikan tarif saat fasilitas parkiran baru di bandara sudah bisa dipergunakan.Selain itu, dia juga menyebut jika pengguna jasa bandara itu bukan hanya orang menengah ke atas, banyak pekerja-pekerja di sana yang itu gajinya pas-pasan.
“Jangan juga dibahasakan kalau semua orang yang masuk bandara itu orang berada semua. Banyak juga orang biasa kok, misalnya pekerjanya yang gajinya pas-pasan. Kita harus fikirkan semua itu pastikan mereka tidak keberatan," terangnya.
Senada dengan hal itu, Anggota Komisi II DPRD Maros lainnya, Muh Amril menyatakan, pihak Angkasa Pura terkesan memanfaatkan situasi hingga menaikkan tarif parkir dengan cepat di awal ramadan ini.
Apalagi saat ini setoran pajak parkir dari bandara juga ternyata sudah turun menjadi 20%. Penurunan juga ini dalam waktu dekat akan kami bahas juga di DPRD.“Jadi ada kesan memanfaatkan situasi lah kalau saya. Seharusnya tidak tepat kalau dilakukan sekarang, selain karena masih pandemi, yah harusnya diselesaikan dulu itu fasilitas parkirnya baru dinaikkan," sebutnya.
Dikonfirmasi terkait kenaikan tarif parkir, pihak Angkasa Pura melalui Humasnya, Iwan Risdianto mengatakan, alasannya menaikkan tarif itu karena investasi gedung parkir baru dan sudah dua tahun belum pernah menaikkan tarif.
“Kenaikantarif sudah dikoordinasikan dengan Pemkab dan DPRD karena SK Bupati ada. (Alasannya) Investasi gedung parkir baru dan sudah dua tahun tidak pernah menaikkan tarif,” ungkapnya.
(nic)
Lihat Juga :
tulis komentar anda