Padam Sejak September 2020, Api Abadi Mrapen Akhirnya Kembali Menyala
Selasa, 20 April 2021 - 12:14 WIB
Lebih dari itu, kembali menyalanya Api Abadi Mrapen menumbuhkan harapan baru bagi Grobogan dan Jawa Tengah.
Ganjar berharap, banyak event akan muncul setelah ini, mengingat Api Abadi Mrapen sudah terkenal ke penjuru dunia dan digunakan dalam sejumlah event olahraga nasional dan internasional.
"Kita harapkan event banyak muncul, wisata muncul, sport tourism juga muncul sehingga kegiatannya bisa aktif kembali," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan, upaya penyalaan kembali Api Abadi Mrapen dilakukan dengan beberapa tahap.
Di antaranya survei geolistrik untuk mencari sumber api baru, pelaksanaan pengeboran dan penemuan sumber gas dan api di kedalaman 40 meter.
"Istilahnya kami mereorientasi aliran gasnya. Sebab matinya Api Abadi Mrapen disebabkan karena kebocoran aliran gasnya," katanya.
Baca juga: KUA Batang Layani Pengukuran Arah Kiblat
Dengan cara itu lanjut dia, maka suplai gas untuk Api Abadi Mrapen bisa tercukupi. Cara itu diprediksikan bisa membuat Api Abadi Mrapen bisa hidup langgeng selama 40 tahun ke depan.
Baca juga: Pagi hingga Siang, Merapi Lima Kali Semburkan Awan Panas dengan Jarak Luncur Capai 1,5 Km
"Itu prediksi minimal, sementara kami optimis ini bisa menyala selama 60 tahun. Bahkan bisa lebih jika masyarakat sekitar terus merawatnya dengan baik," ujarnya.
Ganjar berharap, banyak event akan muncul setelah ini, mengingat Api Abadi Mrapen sudah terkenal ke penjuru dunia dan digunakan dalam sejumlah event olahraga nasional dan internasional.
"Kita harapkan event banyak muncul, wisata muncul, sport tourism juga muncul sehingga kegiatannya bisa aktif kembali," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan, upaya penyalaan kembali Api Abadi Mrapen dilakukan dengan beberapa tahap.
Di antaranya survei geolistrik untuk mencari sumber api baru, pelaksanaan pengeboran dan penemuan sumber gas dan api di kedalaman 40 meter.
"Istilahnya kami mereorientasi aliran gasnya. Sebab matinya Api Abadi Mrapen disebabkan karena kebocoran aliran gasnya," katanya.
Baca juga: KUA Batang Layani Pengukuran Arah Kiblat
Dengan cara itu lanjut dia, maka suplai gas untuk Api Abadi Mrapen bisa tercukupi. Cara itu diprediksikan bisa membuat Api Abadi Mrapen bisa hidup langgeng selama 40 tahun ke depan.
Baca juga: Pagi hingga Siang, Merapi Lima Kali Semburkan Awan Panas dengan Jarak Luncur Capai 1,5 Km
"Itu prediksi minimal, sementara kami optimis ini bisa menyala selama 60 tahun. Bahkan bisa lebih jika masyarakat sekitar terus merawatnya dengan baik," ujarnya.
tulis komentar anda