Keren, Desa Tamiang Lamandau Mampu Sejahterakan Warganya dengan Kelola Kebun Sawit
Kamis, 15 April 2021 - 15:51 WIB
"Hadir tidak itu Kades Suja dan Kades Bakonsu. Mudah-mudahan bisa mencontoh Desa Tamiang," sebutnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pengelola Kebun Desa Tamiang Edi Manto mengatakan, jika ditotal dengan operasional, uang yang didapat dari pengelolaan kebun desa dalam enam bulan terakhir ini mencapai Rp2 miliar.
Setiap bulan, penen yang dihasilkan dari Kebun Desa Tamiang sekitar 350 ton tandan buah segar (TBS). Bahkan, panen bulan terakhir mencapai 371 ton tandan buah segar (TBS).
“Hasilnya Rp1 miliar. Rinciannya, 3 bulan pertama sebesar Rp454 juta dan tiga bulan kedua Rp612 juta," katanya.
Edi mengungkapkan dalam pengelolaannya langsung melibatkan masyarakat setempat sesuai dengan kemampuan mereka. Mulai dari warga yang bekerja di bagian administrasi, perawatan kebun, bagian keamanan kebun, pemuat, mandor dan lain sebagainya.
“Semua ini sangat berarti sekali untuk masyarakat Desa Tamiang. Karena hasilnya kembali ke masyarakat. Kita bisa lihat dengan kasat mata, perekonomian mereka meningkat dalam enam bulan terakhir ini. Ada yang kredit kendaraan bermotor, ada juga yang menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang yang lebih tinggi dan lain sebagainya,” katanya, semringah.
Setidaknya ada 67 warga Desa Tamiang yang bekerja mengelola kebun. Ditambah 21 warga Desa Tamiang yang menjadi tim pengelolaan kebun desa itu. Mereka semua warga lokal, warga Desa Tamiang. (CM)
Sementara itu, Ketua Tim Pengelola Kebun Desa Tamiang Edi Manto mengatakan, jika ditotal dengan operasional, uang yang didapat dari pengelolaan kebun desa dalam enam bulan terakhir ini mencapai Rp2 miliar.
Setiap bulan, penen yang dihasilkan dari Kebun Desa Tamiang sekitar 350 ton tandan buah segar (TBS). Bahkan, panen bulan terakhir mencapai 371 ton tandan buah segar (TBS).
“Hasilnya Rp1 miliar. Rinciannya, 3 bulan pertama sebesar Rp454 juta dan tiga bulan kedua Rp612 juta," katanya.
Edi mengungkapkan dalam pengelolaannya langsung melibatkan masyarakat setempat sesuai dengan kemampuan mereka. Mulai dari warga yang bekerja di bagian administrasi, perawatan kebun, bagian keamanan kebun, pemuat, mandor dan lain sebagainya.
“Semua ini sangat berarti sekali untuk masyarakat Desa Tamiang. Karena hasilnya kembali ke masyarakat. Kita bisa lihat dengan kasat mata, perekonomian mereka meningkat dalam enam bulan terakhir ini. Ada yang kredit kendaraan bermotor, ada juga yang menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang yang lebih tinggi dan lain sebagainya,” katanya, semringah.
Setidaknya ada 67 warga Desa Tamiang yang bekerja mengelola kebun. Ditambah 21 warga Desa Tamiang yang menjadi tim pengelolaan kebun desa itu. Mereka semua warga lokal, warga Desa Tamiang. (CM)
(ars)
tulis komentar anda