Kembalikan Keceriaan Anak-anak Korban Banjir, Danrem 162 WB Lakukan Trauma Healing
Jum'at, 09 April 2021 - 12:59 WIB
BIMA - Mengembalikan rasa trauma yang mendalam bagi warga di sejumlah Desa yang terdampak banjir bandang di Bima, Nusa Tenggara Barat, Danrem 162/Wira Bhakti, Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, melakukan trauma healing pada Jumat (09/04/2021).
Trauma healing dilakukan pertama kali oleh Danrem yakni di lapangan Desa Tangga, Kecamatan Monta dan di Mesjid Desa Bolo, Kecamatan Madapangga. Danrem 162 menghibur seluruh anak-anak di dua desa tersebut di hadapan warga dan anggota TNI lainnya, dengan tujuan mengembalikan semangat hidup agar tidak berlarut memikirkan banjir yang baru-baru ini merendam rumah mereka.
Terlihat anak-anak yang diajak bermain, menikmati kepuasaan tersendiri saat Rizal membagikan mainan yang bermacam ragam seperti mobil-mobilan, robot, boneka, dan alat keperluan sekolah.
"Kami merasa berterima kasih dengan adanya trauma healing yang dilakukan oleh TNI. Baru kali ini, begitu bahagianya kami melihat anak-anak bersuka ria saat diajak bermain," kata Aisyah, warga Desa Tangga sembari melihat anaknya yang sedang bermain.
Aisyah berharap, trauma healing tidak hanya dilakukan TNI, namun perlu dilakukan oleh pihak pihak lain agar mengembalikan rasa semangat pada anak-anak pasca bencana banjir bandang.
Di tempat yang sama Rizal menjelaskan, bahwa upaya efektif untuk mengembalikan rasa trauma kepada warga tentu dengan cara menghibur. Ia sengaja menghibur anak-anak yang masih menginjak Sekolah Dasar (SD), supaya tak hanya orang tua mereka saja yang pikirannya kembali normal pasca mendapat bencana.
"Trauma healing kita fokuskan pada anak anak, karena memorinya sangat cukup kuat apabila pernah terjadi trauma dalam benak dan hati mereka. Alhamdulillah anak anak di Desa Tangga dan Desa Bolo, telah kami berikan pembelajaran dengan ikut bernyanyi bersama, mengaji, lalu menghibur mereka dengan memberikan hadiah," kata Jenderal bintang satu tersebut.
Rizal memastikan, jika trauma healing terus dilakukan oleh sejumlah elemen lain dengan cara cara menghibur, tentu anak-anak akan sehat pemikirannya.
"Dari pengalaman saya saat menangani pasca bencana yang pernah terjadi sebelumnya, trauma helaing merupakan langkah terbaik untuk mengembalikan kondisi yang terpuruk dari pikiran orang tua dan anak-anak yang dilanda bencana. Tentu dalam hal ini pula, tak terlepas dengan memberikan bantuan bantuan lainnya, agar supaya para korban bisa terlepas dari beban yang cukup berat," terangnya.
Trauma healing dilakukan pertama kali oleh Danrem yakni di lapangan Desa Tangga, Kecamatan Monta dan di Mesjid Desa Bolo, Kecamatan Madapangga. Danrem 162 menghibur seluruh anak-anak di dua desa tersebut di hadapan warga dan anggota TNI lainnya, dengan tujuan mengembalikan semangat hidup agar tidak berlarut memikirkan banjir yang baru-baru ini merendam rumah mereka.
Terlihat anak-anak yang diajak bermain, menikmati kepuasaan tersendiri saat Rizal membagikan mainan yang bermacam ragam seperti mobil-mobilan, robot, boneka, dan alat keperluan sekolah.
"Kami merasa berterima kasih dengan adanya trauma healing yang dilakukan oleh TNI. Baru kali ini, begitu bahagianya kami melihat anak-anak bersuka ria saat diajak bermain," kata Aisyah, warga Desa Tangga sembari melihat anaknya yang sedang bermain.
Aisyah berharap, trauma healing tidak hanya dilakukan TNI, namun perlu dilakukan oleh pihak pihak lain agar mengembalikan rasa semangat pada anak-anak pasca bencana banjir bandang.
Di tempat yang sama Rizal menjelaskan, bahwa upaya efektif untuk mengembalikan rasa trauma kepada warga tentu dengan cara menghibur. Ia sengaja menghibur anak-anak yang masih menginjak Sekolah Dasar (SD), supaya tak hanya orang tua mereka saja yang pikirannya kembali normal pasca mendapat bencana.
"Trauma healing kita fokuskan pada anak anak, karena memorinya sangat cukup kuat apabila pernah terjadi trauma dalam benak dan hati mereka. Alhamdulillah anak anak di Desa Tangga dan Desa Bolo, telah kami berikan pembelajaran dengan ikut bernyanyi bersama, mengaji, lalu menghibur mereka dengan memberikan hadiah," kata Jenderal bintang satu tersebut.
Rizal memastikan, jika trauma healing terus dilakukan oleh sejumlah elemen lain dengan cara cara menghibur, tentu anak-anak akan sehat pemikirannya.
Baca Juga
"Dari pengalaman saya saat menangani pasca bencana yang pernah terjadi sebelumnya, trauma helaing merupakan langkah terbaik untuk mengembalikan kondisi yang terpuruk dari pikiran orang tua dan anak-anak yang dilanda bencana. Tentu dalam hal ini pula, tak terlepas dengan memberikan bantuan bantuan lainnya, agar supaya para korban bisa terlepas dari beban yang cukup berat," terangnya.
(don)
tulis komentar anda