Nelayan Aceh Utara Kesulitan Melaut, Ini Penyebabnya
Kamis, 08 April 2021 - 10:53 WIB
ACEH UTARA - Para nelayan tradisional di Desa Lancok, Kecamatan Bayu, Kabupaten Aceh Utara , Aceh kesulitan melaut akibat semakin dangkalnya muara sejak 2004. Hingga saat ini, pemerintah belum pernah melakukan normalisasi di muara ini.
Selain pendangkalan, para nelayan juga mengeluh masih adanya alat tangkap trawl yang digunakan. Selain tidak ramah lingkungan, hasil tangkapan nelayan tradisional pun turut terpengaruh.
Kini, para nelayan tradisional ini harus menunggu air pasang untuk dapat keluar masuk muara. Bahkan sejumlah nelayan terpaksa menyandarkan kapal motornya di laut karena kondisi muara yang sempit.
Panglima Laot Kabupaten Aceh Utara, TGK Hamdani Yakob mengatakan, dangkalnya muara ini juga menyebabkan sejumlah perahu nelayan rusak dan menjadikan sebagian di antaranya tidak layak pakai. “Daerah ini pernah kena tsunami, ini membuat kawasan ini makin dangkal,” katanya, Selasa (6/4/2021).
Dia menambahkan, para nelayan di kawasan ini masih menggunakan alat tangkap tradisional dan belum modern. Meski pemerintah pernah memberikan bantuan alat tangkap yang lebih modern, alat tersbut tidak dapat dipergunakan karena kondisi laut di kawasan tersebut tidak mendukung. Pihaknya juga pernah mengusulkan pengadaan boat berukuran kecil kepada pemerintah daerah. Sayang hingga saat ini belum terealisasikan.
Sebagai informasi, jumlah masyarakat nelayan di kawasan pesisir Lancok mencapai 500 jiwa lebih. Mereka masih menggantungkan hidup dari pendapatan melaut. Dia berharap pemerintah memberikan perhatian serius terhadap permasalahan para nelayan.
Selain pendangkalan, para nelayan juga mengeluh masih adanya alat tangkap trawl yang digunakan. Selain tidak ramah lingkungan, hasil tangkapan nelayan tradisional pun turut terpengaruh.
Kini, para nelayan tradisional ini harus menunggu air pasang untuk dapat keluar masuk muara. Bahkan sejumlah nelayan terpaksa menyandarkan kapal motornya di laut karena kondisi muara yang sempit.
Panglima Laot Kabupaten Aceh Utara, TGK Hamdani Yakob mengatakan, dangkalnya muara ini juga menyebabkan sejumlah perahu nelayan rusak dan menjadikan sebagian di antaranya tidak layak pakai. “Daerah ini pernah kena tsunami, ini membuat kawasan ini makin dangkal,” katanya, Selasa (6/4/2021).
Dia menambahkan, para nelayan di kawasan ini masih menggunakan alat tangkap tradisional dan belum modern. Meski pemerintah pernah memberikan bantuan alat tangkap yang lebih modern, alat tersbut tidak dapat dipergunakan karena kondisi laut di kawasan tersebut tidak mendukung. Pihaknya juga pernah mengusulkan pengadaan boat berukuran kecil kepada pemerintah daerah. Sayang hingga saat ini belum terealisasikan.
Sebagai informasi, jumlah masyarakat nelayan di kawasan pesisir Lancok mencapai 500 jiwa lebih. Mereka masih menggantungkan hidup dari pendapatan melaut. Dia berharap pemerintah memberikan perhatian serius terhadap permasalahan para nelayan.
(don)
tulis komentar anda