Bertahan Hidup Jadi Modal Utama Prajurit Kapal Selam TNI Angkatan Laut
Rabu, 31 Maret 2021 - 14:08 WIB
SURABAYA - Para pengawak Kapal Selam TNI Angkatan Laut Koarmada II, mengikuti pelatihan fisik dan mental. Selama 10 hari, para awak kapal selam peserta Sea and Jungle Survival Koarmada II ini bakal menjalani serangkaian latihan di Yon Taifib 2 Mar Karang Pilang dan Latihan di hutan Pantai Baruna di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Purboyo Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Dansatselkoarmada II, Kolonel Laut (P) Harry Setyawan, mengatakan latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit kapal selam.
Baca juga: Direksi PDAM Giri Tirta Gresik Diperiksa KPK, Diduga Terkait Pengadaan Barang 2012
Mengingat pengawak kapal selam sangat mungkin mengalami situasi darurat akibat serangan senjata musuh, sehingga dibutuhkan kehandalan para awak kapal selam. "Tidak hanya secara profesinya, tetapi juga harus dibekali kemampuan untuk bertahan hidup," katanya, Rabu (31/3).
Dalam latihan ini diskenariokan terjadinya kedaruratan kapal selam didaerah pertahanan lawan. Sehingga awak kapal selam melaksanakan peran peninggalan dan segera timbul ke permukaan untuk melaksanakan sea survival dan mencari daratan terdekat tanpa diketahui pihak lawan.
Dengan berbekal kemampuan infiltrasi yang dilatihkan oleh para pelatih Taifib, awak kapal selam berhasil mencapai daratan dan melaksanakan survival di area hutan dan pantai lawan untuk selanjutnya bergerak menuju daerah yang aman.
Baca juga: Sebelum Ditangkap Densus 88, Terduga Teroris Tulungagung Temani Ibunya yang Sakit sakitan
Harry Setyawan menambahkan, kegiatan Latopsmatla yang dilaksanakan oleh Satsel Koarmada II ini juga sejalan dengan program prioritas KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, bidang Pembangunan sistem pembinaan kekuatan dan kesiapan Operasi yang bersinergi dan mempunyai interoperabilitas tinggi.
"Latihan ini merupakan perintah Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan sebagai upaya mendukung kesiapan berbagai macam tugas operasi yang akan dihadapi oleh Satsel Koarmada II," tegasnya.
Dansatselkoarmada II, Kolonel Laut (P) Harry Setyawan, mengatakan latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit kapal selam.
Baca juga: Direksi PDAM Giri Tirta Gresik Diperiksa KPK, Diduga Terkait Pengadaan Barang 2012
Mengingat pengawak kapal selam sangat mungkin mengalami situasi darurat akibat serangan senjata musuh, sehingga dibutuhkan kehandalan para awak kapal selam. "Tidak hanya secara profesinya, tetapi juga harus dibekali kemampuan untuk bertahan hidup," katanya, Rabu (31/3).
Dalam latihan ini diskenariokan terjadinya kedaruratan kapal selam didaerah pertahanan lawan. Sehingga awak kapal selam melaksanakan peran peninggalan dan segera timbul ke permukaan untuk melaksanakan sea survival dan mencari daratan terdekat tanpa diketahui pihak lawan.
Dengan berbekal kemampuan infiltrasi yang dilatihkan oleh para pelatih Taifib, awak kapal selam berhasil mencapai daratan dan melaksanakan survival di area hutan dan pantai lawan untuk selanjutnya bergerak menuju daerah yang aman.
Baca juga: Sebelum Ditangkap Densus 88, Terduga Teroris Tulungagung Temani Ibunya yang Sakit sakitan
Harry Setyawan menambahkan, kegiatan Latopsmatla yang dilaksanakan oleh Satsel Koarmada II ini juga sejalan dengan program prioritas KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, bidang Pembangunan sistem pembinaan kekuatan dan kesiapan Operasi yang bersinergi dan mempunyai interoperabilitas tinggi.
"Latihan ini merupakan perintah Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan sebagai upaya mendukung kesiapan berbagai macam tugas operasi yang akan dihadapi oleh Satsel Koarmada II," tegasnya.
(msd)
tulis komentar anda