Blitar Gempar, Usai Mengeluh Sesak dan Batuk Pria ini Ditemukan Membusuk
Senin, 29 Maret 2021 - 08:44 WIB
BLITAR - Sarjito (45) warga Desa Popoh, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya, dengan kondisi sudah membusuk . Sebelum diketahui tidak bernyawa, Sarjito sempat mengeluh sesak nafas disertai batuk batuk. "Saat ditemukan kondisi sudah membusuk," ujar Paur Humas Polres Blitar Bripka Didik Dwi Wahyudi kepada wartawan.
Di Kecamatan Selopuro, Sarjito diketahui hidup seorang diri . Sehari hari ia mengurus kebutuhannya sendiri. Sementara kedua orang tuanya bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Kademangan. Informasi yang diterima petugas, sekitar empat hari sebelum ditemukan meninggal, Sarjito masih bertemu tetangga. Kepada saksi, ia mengeluh tidak enak badan.
Sarjito sempat meminta uang untuk berobat. "Yang bersangkutan mengeluh sakit batuk dan sesak nafas," kata Didik Dwi Wahyudi. Keesokan harinya Sarjito masih terlihat. Kepada saksi lain yang juga tetangga, yang bersangkutan sempat meminta tolong diisikan pulsa listrik di rumahnya. Sementara, diketahuinya Sarjito telah meninggal, berawal dari bau busuk yang menyengat.
Setiap melintas, warga mencium aroma tidak sedap. Datangnya bau busuk diduga bersumber dari rumah Sarjito yang pintunya terlihat tertutup rapat. Didorong rasa penasaran, sejumlah warga mendatangi bersama-sama. "Saat pintu rumah dibuka, warga mendapati yang bersangkutan dalam keadaan sudah meninggal dunia ," kata Didik Dwi. Jasad Sarjito dalam posisi telentang. Kondisinya membusuk.
Kematian Sarjito diperkirakan sudah berlangsung 2-3 hari. Dari hasil pemeriksaan, kata Didik Dwi petugas tidak menemukan tanda bekas kekerasan . Kematian Sarjito diduga murni karena sakit. Mengetahui peristiwa tersebut, pihak keluarga meminta jenazah yang bersangkutan tidak diotopsi. "Pihak keluarga menerima peristiwa yang terjadi sebagai musibah," pungkas Didik Dwi.
Di Kecamatan Selopuro, Sarjito diketahui hidup seorang diri . Sehari hari ia mengurus kebutuhannya sendiri. Sementara kedua orang tuanya bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Kademangan. Informasi yang diterima petugas, sekitar empat hari sebelum ditemukan meninggal, Sarjito masih bertemu tetangga. Kepada saksi, ia mengeluh tidak enak badan.
Sarjito sempat meminta uang untuk berobat. "Yang bersangkutan mengeluh sakit batuk dan sesak nafas," kata Didik Dwi Wahyudi. Keesokan harinya Sarjito masih terlihat. Kepada saksi lain yang juga tetangga, yang bersangkutan sempat meminta tolong diisikan pulsa listrik di rumahnya. Sementara, diketahuinya Sarjito telah meninggal, berawal dari bau busuk yang menyengat.
Setiap melintas, warga mencium aroma tidak sedap. Datangnya bau busuk diduga bersumber dari rumah Sarjito yang pintunya terlihat tertutup rapat. Didorong rasa penasaran, sejumlah warga mendatangi bersama-sama. "Saat pintu rumah dibuka, warga mendapati yang bersangkutan dalam keadaan sudah meninggal dunia ," kata Didik Dwi. Jasad Sarjito dalam posisi telentang. Kondisinya membusuk.
Kematian Sarjito diperkirakan sudah berlangsung 2-3 hari. Dari hasil pemeriksaan, kata Didik Dwi petugas tidak menemukan tanda bekas kekerasan . Kematian Sarjito diduga murni karena sakit. Mengetahui peristiwa tersebut, pihak keluarga meminta jenazah yang bersangkutan tidak diotopsi. "Pihak keluarga menerima peristiwa yang terjadi sebagai musibah," pungkas Didik Dwi.
(eyt)
Lihat Juga :
tulis komentar anda