Pulang Diksar Mapala, Mahasiswa IAIN Bone Tewas, Tubuhnya Luka Memar
Senin, 15 Maret 2021 - 23:09 WIB
BONE - Seorang mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Irsan, meninggal dunia setelah pulang dari pendidikan dasar ( Diksar ) mahasiswa pencinta alam ( Mapala ) di kampus tersebut.
Ironisnya, korban diduga mengalami kekerasan lantaran di tubuh korban terdapat sejumlah luka lebam. Korban yang merupakan warga lingkungan Rompe, Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone itu,mengikuti acara Diksar Mapala sejak tanggal 5-12 Maret 2021.
Namun saat pulang, korban yang baru semester dua, prodi hukum tata negara di IAIN Bone ini, sempat mengeluh kesakitan pada tubuhnya hingga sempat terbaring tiga hari di rumahnya sebelum dibawa ke rumah sakit.
Hanya beberapa jam mendapat perawatan di Rumah Sakit (RS) M Yasin Bone, korban menghembuskan nafas terakhirnya. Diduga, korban mendapat perlakuan kekerasan saat mengikuti acara tersebut karena di sejumlah tubuh korban terdapat luka lebam.
Kakak korban, Irmawati mengakui bahwa adiknya pulang dari Diksar pukul 12 malam dengan kondisi mengeluh sakit, pada tubuhnya terdapat sejumlah memar dan sempat terbaring 3 hari di rumah sebelum dibawa ke rumah sakit.
“Dia (almarhum) pulang jam 12 malam dalam kondisi mengeluh sakit, saya lihat di tubuhnya ada banyak memar. Pihak rumah sakit juga menduga ada tindakan kekerasan dan kekurangan cairan,” tuturnya.
Walau keluarganya sudah ikhlas menerima kenyataan, namun dia menyayangkan perlakuan yang diterima adiknya yang dianggapnya tidak manusiawi.
Korban kini telah dimakamkan di pekuburan islam yang tidak jauh dari rumah korban di Lingkungan Rompe, Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone.
Ironisnya, korban diduga mengalami kekerasan lantaran di tubuh korban terdapat sejumlah luka lebam. Korban yang merupakan warga lingkungan Rompe, Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone itu,mengikuti acara Diksar Mapala sejak tanggal 5-12 Maret 2021.
Baca Juga
Namun saat pulang, korban yang baru semester dua, prodi hukum tata negara di IAIN Bone ini, sempat mengeluh kesakitan pada tubuhnya hingga sempat terbaring tiga hari di rumahnya sebelum dibawa ke rumah sakit.
Hanya beberapa jam mendapat perawatan di Rumah Sakit (RS) M Yasin Bone, korban menghembuskan nafas terakhirnya. Diduga, korban mendapat perlakuan kekerasan saat mengikuti acara tersebut karena di sejumlah tubuh korban terdapat luka lebam.
Baca Juga
Kakak korban, Irmawati mengakui bahwa adiknya pulang dari Diksar pukul 12 malam dengan kondisi mengeluh sakit, pada tubuhnya terdapat sejumlah memar dan sempat terbaring 3 hari di rumah sebelum dibawa ke rumah sakit.
“Dia (almarhum) pulang jam 12 malam dalam kondisi mengeluh sakit, saya lihat di tubuhnya ada banyak memar. Pihak rumah sakit juga menduga ada tindakan kekerasan dan kekurangan cairan,” tuturnya.
Walau keluarganya sudah ikhlas menerima kenyataan, namun dia menyayangkan perlakuan yang diterima adiknya yang dianggapnya tidak manusiawi.
Korban kini telah dimakamkan di pekuburan islam yang tidak jauh dari rumah korban di Lingkungan Rompe, Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone.
(nic)
tulis komentar anda