Polda Sulsel Pantau Akun Penyebar Hoaks Bencana di Medsos
Jum'at, 12 Maret 2021 - 14:39 WIB
MAKASSAR - Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel , tengah mengintensifkan patroli siber, sebagai upaya pemantauan aktivitas media sosial yang menyasar akun-akun penyebar hoaks soal bencana.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol E Zulpan mengaku, tindakan tersebut sebagai respons aduan dan keluhan masyarakat yang diterima pihaknya, terkait informasi, maupun video dan foto yang tersebar hingga mulai menimbulkan keresahan.
"Kita tegur dulu (pemilik akun) sebagai langkah persuasif. Kalau dia tidak meminta maaf dan meluruskan informasinya menjadi benar, kita teruskan ke Krimsus untuk ditindak secara pidana," kata Zulpan kepada Sindonews, Jumat, (12/3/2021).
Zulpan menyatakan, informasi yang meresahkan masyarakat itu, diantaranya rekaman video soal bencana banjir hingga tanah longsor yang seolah-olah terjadi di Sulsel . Setelah diselidiki, peristiwa yang terlanjur tersebar di masyarakat, terjadi di luar daerah dan waktunya sudah lama.
Polisi menduga, penyebar sengaja menyebar kembali informasi tidak benar itu, agar masyarakat terprovokasi dan panik. "Apalagi kan di musim hujan seperti ini. Ada yang bilang di Malino lah, di mana. Tapi itu tidak benar dan sumbernya tidak dapat dipertanggungjawabkan," ungkap Zulpan.
Sejauh ini kata Zulpan, pihaknya belum menemukan akun yang dianggap dengan sengaja menyebar informasi hoaks soal bencana di Sulsel. Kendati begitu, Subdit Multimedia Bidang Humas Polda Sulsel , bakal terus memantau setiap saat perkembangan di medsos.
Zulpan mengimbau masyarakat, agar tetap bijak dalam bermedsos. Jangan mudah terprovokasi dan tidak ikut menyebarkan informasi yang tidak benar. "Apalagi kalau informasi itu belum (tidak) dilansir dari pemangku kepentingan, dari instansi terkait, pemerintah," imbau Zulpan.
Lebih lanjut kata Zulpan, pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait dalam upaya mengantisipasi penyebaran informasi yang tidak benar soal bencana di medsos . Koordinasi mulai dari BPBD hingga pimpinan masing-masing daerah. "Jadi biar masyarakat bisa cerdas mendapat informasi," ucap Zulpan.
Masyarakat kembali diingatkan bahwa informasi yang benar, berasal dari sumber yang berkompeten soal bencana. Selain BPBD, tim SAR, TNI-Polri hingga pejabat daerah setempat. "Ini bisa menjadi pelajaran kepada masyarakat agar tidak salah menerima informasi," pungkasnya.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol E Zulpan mengaku, tindakan tersebut sebagai respons aduan dan keluhan masyarakat yang diterima pihaknya, terkait informasi, maupun video dan foto yang tersebar hingga mulai menimbulkan keresahan.
"Kita tegur dulu (pemilik akun) sebagai langkah persuasif. Kalau dia tidak meminta maaf dan meluruskan informasinya menjadi benar, kita teruskan ke Krimsus untuk ditindak secara pidana," kata Zulpan kepada Sindonews, Jumat, (12/3/2021).
Zulpan menyatakan, informasi yang meresahkan masyarakat itu, diantaranya rekaman video soal bencana banjir hingga tanah longsor yang seolah-olah terjadi di Sulsel . Setelah diselidiki, peristiwa yang terlanjur tersebar di masyarakat, terjadi di luar daerah dan waktunya sudah lama.
Polisi menduga, penyebar sengaja menyebar kembali informasi tidak benar itu, agar masyarakat terprovokasi dan panik. "Apalagi kan di musim hujan seperti ini. Ada yang bilang di Malino lah, di mana. Tapi itu tidak benar dan sumbernya tidak dapat dipertanggungjawabkan," ungkap Zulpan.
Sejauh ini kata Zulpan, pihaknya belum menemukan akun yang dianggap dengan sengaja menyebar informasi hoaks soal bencana di Sulsel. Kendati begitu, Subdit Multimedia Bidang Humas Polda Sulsel , bakal terus memantau setiap saat perkembangan di medsos.
Zulpan mengimbau masyarakat, agar tetap bijak dalam bermedsos. Jangan mudah terprovokasi dan tidak ikut menyebarkan informasi yang tidak benar. "Apalagi kalau informasi itu belum (tidak) dilansir dari pemangku kepentingan, dari instansi terkait, pemerintah," imbau Zulpan.
Lebih lanjut kata Zulpan, pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait dalam upaya mengantisipasi penyebaran informasi yang tidak benar soal bencana di medsos . Koordinasi mulai dari BPBD hingga pimpinan masing-masing daerah. "Jadi biar masyarakat bisa cerdas mendapat informasi," ucap Zulpan.
Masyarakat kembali diingatkan bahwa informasi yang benar, berasal dari sumber yang berkompeten soal bencana. Selain BPBD, tim SAR, TNI-Polri hingga pejabat daerah setempat. "Ini bisa menjadi pelajaran kepada masyarakat agar tidak salah menerima informasi," pungkasnya.
(agn)
tulis komentar anda