Kebutuhan Logistik 25 Warga Klaster WO yang Isolasi Mandiri Dipastikan Terpenuhi
Selasa, 09 Maret 2021 - 16:56 WIB
BANDUNG BARAT - Kepala Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Oman Haryanto memastikan, kebutuhan logistik warganya yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya aman terpenuhi.
Diketahui, sebanyak 25 warga Desa Cikahuripan terpaksa harus menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing usai dinyatakan positif COVID-19 . Akses menuju rumah mereka terpaksa dibatasi menggunakan bambu dan tanaman.
"Selama pasien menjalani isolasi mandiri, untuk kebutuhan pokoknya disuplai oleh desa, jadi aman. Pasien tidak usah nekat pergi keluar rumah untuk belanja kebutuhan pokok," kata Oman, Selasa (9/3/2021).
Selama bantuan dari Pemda KBB belum turun, maka pihaknya akan terus menyuplai kebutuhan warga yang sedang isolasi. Aktivitas warga pun berjalan normal mengingat warga tidak menganggap pasien yang terkena COVID-19 sebagai sebuah aib yang harus dikucilkan.
Menurutnya, meskipun ada 25 warga di Kampung Sukalaksana, RT 03/02, Desa Cikahuripan, yang terpapar, namun kampung tersebut tidak ditutup total. Ini dikarenakan ada warga sekitar yang tidak terpapar tetap harus menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
"Kalau ditutup total tidak, hanya ada pembatas mana gang warga yang sedang menjalani isolasi dan mana yang tidak," ujar Ketua Tim Satgas COVID-19 Desa Cikahuripan ini.
Kemunculan kasus COVID-19 di Desa Cikahuripan, Lembang, KBB, bukan kali ini saja. Sebelumnya pernah ada dua kepala dusun (Kadus) yang positif sehingga mengakibatkan kantor desa sempat ditutup tiga hari, pada 19-21 Oktober 2020 lalu.
Kemudian dua RW di desa ini juga sempat menerapkan mini lockdown akibat ada yang terpapar COVID-19 . Yakni di RW 5 dan RW 2 Kampung Pojok dan Kampung Sukalaksana, dimana ada tujuh warga kena. Masing-masing di RW 5 ada 5 dan di RW 2 ada 2 orang. Sehingga pemerintah desa mengambil kebijakan mini lockdown untuk menghindari semakin banyaknya warga yang terpapar.
Diketahui, sebanyak 25 warga Desa Cikahuripan terpaksa harus menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing usai dinyatakan positif COVID-19 . Akses menuju rumah mereka terpaksa dibatasi menggunakan bambu dan tanaman.
"Selama pasien menjalani isolasi mandiri, untuk kebutuhan pokoknya disuplai oleh desa, jadi aman. Pasien tidak usah nekat pergi keluar rumah untuk belanja kebutuhan pokok," kata Oman, Selasa (9/3/2021).
Selama bantuan dari Pemda KBB belum turun, maka pihaknya akan terus menyuplai kebutuhan warga yang sedang isolasi. Aktivitas warga pun berjalan normal mengingat warga tidak menganggap pasien yang terkena COVID-19 sebagai sebuah aib yang harus dikucilkan.
Menurutnya, meskipun ada 25 warga di Kampung Sukalaksana, RT 03/02, Desa Cikahuripan, yang terpapar, namun kampung tersebut tidak ditutup total. Ini dikarenakan ada warga sekitar yang tidak terpapar tetap harus menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
"Kalau ditutup total tidak, hanya ada pembatas mana gang warga yang sedang menjalani isolasi dan mana yang tidak," ujar Ketua Tim Satgas COVID-19 Desa Cikahuripan ini.
Kemunculan kasus COVID-19 di Desa Cikahuripan, Lembang, KBB, bukan kali ini saja. Sebelumnya pernah ada dua kepala dusun (Kadus) yang positif sehingga mengakibatkan kantor desa sempat ditutup tiga hari, pada 19-21 Oktober 2020 lalu.
Kemudian dua RW di desa ini juga sempat menerapkan mini lockdown akibat ada yang terpapar COVID-19 . Yakni di RW 5 dan RW 2 Kampung Pojok dan Kampung Sukalaksana, dimana ada tujuh warga kena. Masing-masing di RW 5 ada 5 dan di RW 2 ada 2 orang. Sehingga pemerintah desa mengambil kebijakan mini lockdown untuk menghindari semakin banyaknya warga yang terpapar.
(nic)
tulis komentar anda