Segera Beralih Status, Penyertaan Modal BPR Ditarget Rp25 Miliar
Selasa, 09 Maret 2021 - 10:39 WIB
prospek ke depan juga akan cerah, kran investasi juga diproyeksi akan tumbuh sehingga berpotensi meningkatkan pendapatan asli daearh (PAD), salah satunya lewat pasar. Nantinya investasi akan banyak melibatkan para pedagang dan PKL sehingga korelasi antara Perusda Pasar dan BPR akan ikut didorong.
"Pedagang ini bisa memberi pinjaman dengan agunan, agunan itu losnya di pasar tidak bisa dia lari, jadi tidak mungkin dengan pinjaman Rp2-3 juta dia mau tinggalkan losnya," ujarnya.
Meski belum menyetorkan dividen, jumlah aset yang dimiliki BPR Makassar saat ini terus membaik, jumlah aset nasabah tumbuh dari Rp2 miliar menjadi Rp7 miliar.
Anggota Pansus Ranperda BPR, Fasruddin Rusli mengatakan, penambahan anggaran tahap awal untuk BPR akan secepatnya didorong dewan setelah Ranperda disahkan menjadi Perda, nilainya sebesar Rp3 miliar.
"Itu Rp3 miliar dulu kita akan secepatnya kasih, jadi bertahap, intinya kita akan terus tambah supaya bisa sehat kembali," katanya, Senin (8/3/2021).
Acil, sapaan akrabnya, melaporkan pembahasan pansus masih dalam tahap ekspos dimana pertemuan selanjutnya sudah masuk ke bagian pasal-per pasal. Salah satu poin krusial yang akan diatur dalam Ranperda Perubahan itu adalah jumlah pinjaman dan jaminan.
Menurutnya, BPR masih dianggap kurang cakap dalam mengatur pinjaman dan jaminan, setoran modal terus menerus tergerus akibat kredit macet sehingga BPR kesulitan menyetorkan dividen.
"Mudah-mudahan tidak sama yang dulu, itu kemarin banyak kredit macet membayar karyawan saja sudah susah apalagi menyetor dividen, ini perlu lebih tegas mereka, lihat usahanya apa," kata Acil.
Ketua Pansus Ranperda BPR Irwan Djafar melaporkan jumlah pasal yang akan dibahas nantinya ada sebanyak 47 Pasal. Dia memastikan pembahasan tersebut akan rampung secepatanya, karena tidak akan berlangsung alot lantaran pembahasan hanya berbentuk peralihan status badan hukum.
"Jadi kita lihat nanti, kita sudah internal terkait dengan BPR, jadi sebenarnya tidak ada yang berubah, ini hanya perubahan nama dari Perseroan Terbatas (PT) menjadi Perseroan Daerah Terbatas (Perseroda)," ungkapnya.
"Pedagang ini bisa memberi pinjaman dengan agunan, agunan itu losnya di pasar tidak bisa dia lari, jadi tidak mungkin dengan pinjaman Rp2-3 juta dia mau tinggalkan losnya," ujarnya.
Meski belum menyetorkan dividen, jumlah aset yang dimiliki BPR Makassar saat ini terus membaik, jumlah aset nasabah tumbuh dari Rp2 miliar menjadi Rp7 miliar.
Anggota Pansus Ranperda BPR, Fasruddin Rusli mengatakan, penambahan anggaran tahap awal untuk BPR akan secepatnya didorong dewan setelah Ranperda disahkan menjadi Perda, nilainya sebesar Rp3 miliar.
"Itu Rp3 miliar dulu kita akan secepatnya kasih, jadi bertahap, intinya kita akan terus tambah supaya bisa sehat kembali," katanya, Senin (8/3/2021).
Acil, sapaan akrabnya, melaporkan pembahasan pansus masih dalam tahap ekspos dimana pertemuan selanjutnya sudah masuk ke bagian pasal-per pasal. Salah satu poin krusial yang akan diatur dalam Ranperda Perubahan itu adalah jumlah pinjaman dan jaminan.
Menurutnya, BPR masih dianggap kurang cakap dalam mengatur pinjaman dan jaminan, setoran modal terus menerus tergerus akibat kredit macet sehingga BPR kesulitan menyetorkan dividen.
"Mudah-mudahan tidak sama yang dulu, itu kemarin banyak kredit macet membayar karyawan saja sudah susah apalagi menyetor dividen, ini perlu lebih tegas mereka, lihat usahanya apa," kata Acil.
Ketua Pansus Ranperda BPR Irwan Djafar melaporkan jumlah pasal yang akan dibahas nantinya ada sebanyak 47 Pasal. Dia memastikan pembahasan tersebut akan rampung secepatanya, karena tidak akan berlangsung alot lantaran pembahasan hanya berbentuk peralihan status badan hukum.
"Jadi kita lihat nanti, kita sudah internal terkait dengan BPR, jadi sebenarnya tidak ada yang berubah, ini hanya perubahan nama dari Perseroan Terbatas (PT) menjadi Perseroan Daerah Terbatas (Perseroda)," ungkapnya.
tulis komentar anda