Balai Veteriner dan Pemkab Maros Kerja Sama Tangani Antraks
Senin, 08 Maret 2021 - 20:35 WIB
MAROS - Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros menggelar rapat koordinasi (rakor) membahas penyakit hewan menular dan zoonosis di Grand Hall II Grand Waterboom Maros, Senin (8/3/2021).
Kepala BBVet Kabupaten Maros , Risman Mangidi dalam rakor itu mengatakan, saat ini di Maros, salah satu penyakit hewan menular yang dianggap masih cukup tinggi yakni antraks . Tercatat pada tahun 2020, masih ditemukan dua kasus antraks .
"Angka antraks masih tinggi, maka dari itu kita akan duduk bersama untuk membahas pengendalian penyakit, khususnya antraks ," katanya.
Dia juga mengatakan, untuk melakukan pengendalian penyakit menular ini, perlu diberikan kesadaran kepada masyarakat yang memiliki hewan ternak.
"Kita bersyukur karena ini mendapat respons positif dari pemerintah daerah karena akan dilakukan MoU dan ini merupakan langkah awal yang bagus, sehingga nantinya bisa memudahkan kita dalam penanganan kasus antraks ," sebutnya.
Sementara itu Bupati Maros , AS Chaidir Syam mengatakan, pemerintah daerah khususnya di Maros sudah berkomitmen dengan BBVet dalam rangka pengendalian penyakit hewan menular.
"Dalam waktu dekat, kami dan Kepala BBVet akan MoU untuk penanganan penyakit antraks secara serius," katanya.
Apalagi ini penyakit menular hewan yang sifatnya zoonosis bukan hanya untuk hewannya tapi bisa berdampak pada manusia.
"Ini cukup berbahaya karena bukan hanya berdampak pada hewannya saja, tapi perlu dilakukan penyadaran di bawah ke masyarakat. Terutama yang memiliki hewan ternak sapi. Karena jangan sampai mereka tidak paham ketika ternaknya terkena antraks ," pungkasnya
Kepala BBVet Kabupaten Maros , Risman Mangidi dalam rakor itu mengatakan, saat ini di Maros, salah satu penyakit hewan menular yang dianggap masih cukup tinggi yakni antraks . Tercatat pada tahun 2020, masih ditemukan dua kasus antraks .
"Angka antraks masih tinggi, maka dari itu kita akan duduk bersama untuk membahas pengendalian penyakit, khususnya antraks ," katanya.
Dia juga mengatakan, untuk melakukan pengendalian penyakit menular ini, perlu diberikan kesadaran kepada masyarakat yang memiliki hewan ternak.
"Kita bersyukur karena ini mendapat respons positif dari pemerintah daerah karena akan dilakukan MoU dan ini merupakan langkah awal yang bagus, sehingga nantinya bisa memudahkan kita dalam penanganan kasus antraks ," sebutnya.
Sementara itu Bupati Maros , AS Chaidir Syam mengatakan, pemerintah daerah khususnya di Maros sudah berkomitmen dengan BBVet dalam rangka pengendalian penyakit hewan menular.
"Dalam waktu dekat, kami dan Kepala BBVet akan MoU untuk penanganan penyakit antraks secara serius," katanya.
Apalagi ini penyakit menular hewan yang sifatnya zoonosis bukan hanya untuk hewannya tapi bisa berdampak pada manusia.
"Ini cukup berbahaya karena bukan hanya berdampak pada hewannya saja, tapi perlu dilakukan penyadaran di bawah ke masyarakat. Terutama yang memiliki hewan ternak sapi. Karena jangan sampai mereka tidak paham ketika ternaknya terkena antraks ," pungkasnya
(luq)
tulis komentar anda