Rencana Pembentukan Satgas Covid-19 di Sekolah Disambut Baik
Senin, 08 Maret 2021 - 09:51 WIB
MAKASSAR - Sekolah tatap muka rencananya akan digelar bulan Juli mendatang. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) pun mulai bersiap agar rencana tersebut dapat dilakukan dengan aman.
Salah satu skenario yang digagas adalah pembentukan satuan tugas (Satgas) Covid-19 di tingkat SMA sederajat untuk mengawal pembelajaran tatap muka. Selain guru, Tim Satgas Covid-19 di sekolah rencananya juga melibatkan murid melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Ketua Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Makassar , Abdul Wahab Tahir menyambut baik rencana tersebut.Dia menilai, gagasan tersebut juga bisa diterapkan di Kota Makassar. Hanya saja, penerapannya harus memiliki standar operasional prosedur (SOP) yang jelas. Setidaknya berbentuk Perwali.
"Ide itu kita welcome, selama dalam rangka kehati-hatian, mencegah, penuntasan Covid-19. Kita berharap dalam waktu yang tidak lama ada rencana dalam bentuk tertulis yang kemudian menjadi rujukan kita bersama, termasuk pembentukan satgas di setiap sekolah-sekolah," urainya.
Kendati masih sebatas wacana, kata dia, upaya seperti ini patut dipertimbangkan. Dewan siap memberikan legalitas anggaran ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar selama sesuai dengan rujukan penanganan Covid-19.
"Makanya kita mau lihat dulu nanti rujukannya apa, kalau nanti ini sudah cocok nanti kita berikan legalitas soal penganggaran, kan banyak ruang, ada bisa SK Parsial. Jadi silakan selama itu untuk kepentingan, intinya kita tunggu saja rujukan tertulisnya," ujarnya.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Kota Makassar , Yeni Rahman berpendapat, pembentukan Satgas Covid-19 di sekolah tidak perlu dilakukan terburu-buru karena saat ini sekolah masih menerapkan pembelajaran secara daring.
Upaya tersebut, lanjut dia, dapat didorong setelah ada kejelasan Kota Makassar sudah aman dan terbebas dari Covid-19. Apalagi belum ada jaminan Makassar bisa mengikuti kehendak pusat dalam menggelar sekolah tatap muka Juli mendatang jika kasus positif Covid-19 masih fluktuatif seperti saat ini.
"Kalau saya jangan dulu, semestinya offline dulu (pembelajaran), baru kita bisa bicarakan Satgas," singkat Lgislator PKS ini.
Salah satu skenario yang digagas adalah pembentukan satuan tugas (Satgas) Covid-19 di tingkat SMA sederajat untuk mengawal pembelajaran tatap muka. Selain guru, Tim Satgas Covid-19 di sekolah rencananya juga melibatkan murid melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Ketua Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Makassar , Abdul Wahab Tahir menyambut baik rencana tersebut.Dia menilai, gagasan tersebut juga bisa diterapkan di Kota Makassar. Hanya saja, penerapannya harus memiliki standar operasional prosedur (SOP) yang jelas. Setidaknya berbentuk Perwali.
"Ide itu kita welcome, selama dalam rangka kehati-hatian, mencegah, penuntasan Covid-19. Kita berharap dalam waktu yang tidak lama ada rencana dalam bentuk tertulis yang kemudian menjadi rujukan kita bersama, termasuk pembentukan satgas di setiap sekolah-sekolah," urainya.
Kendati masih sebatas wacana, kata dia, upaya seperti ini patut dipertimbangkan. Dewan siap memberikan legalitas anggaran ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar selama sesuai dengan rujukan penanganan Covid-19.
"Makanya kita mau lihat dulu nanti rujukannya apa, kalau nanti ini sudah cocok nanti kita berikan legalitas soal penganggaran, kan banyak ruang, ada bisa SK Parsial. Jadi silakan selama itu untuk kepentingan, intinya kita tunggu saja rujukan tertulisnya," ujarnya.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Kota Makassar , Yeni Rahman berpendapat, pembentukan Satgas Covid-19 di sekolah tidak perlu dilakukan terburu-buru karena saat ini sekolah masih menerapkan pembelajaran secara daring.
Upaya tersebut, lanjut dia, dapat didorong setelah ada kejelasan Kota Makassar sudah aman dan terbebas dari Covid-19. Apalagi belum ada jaminan Makassar bisa mengikuti kehendak pusat dalam menggelar sekolah tatap muka Juli mendatang jika kasus positif Covid-19 masih fluktuatif seperti saat ini.
"Kalau saya jangan dulu, semestinya offline dulu (pembelajaran), baru kita bisa bicarakan Satgas," singkat Lgislator PKS ini.
(agn)
tulis komentar anda