TP PKK Babel: Perempuan Pahlawan Ekonomi Keluarga
Rabu, 03 Maret 2021 - 00:37 WIB
PANGKALPINANG - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Melati Erzaldi, menilaiKetua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Melati Erzaldi, menilai perempuan adalah pahlawan ekonomi keluarga di tengah pandemi COVID-19.
Perempuan bisa menjadi penopang ekonomi keluarga asal mampu menggunakan talenta yang dimilikinya. Menurut Melati, salah satu caranya perempuan harus bisa memanfaatkan peluang membuat berbagai produk Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM).
"Saya ingin perempuan punya wadah untuk mengaktualisasikan dirinya. Sekolah perempuan ini kita buat agar perempuan bisa mandiri dan terlatih. Supaya bisa memberdayakan dirinya menopang ekonomi keluarga," kata Melati saat memberikan motivasi bagi puluhan anggota Sekolah Perempuan bernama Sekuntum Melati dengan makna ‘Sekolah Untuk Perempuan Jadi Mandiri dan Terlatih’ di Desa Jelutung II, Selasa (2/3/2021).
Melati menuturkan, dengan kreatifitas dan inovasi, kaum perempuan sudah terbukti mampu menjadi motor penggerak ekonomi melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). "Pendukung ekonomi di negara kita hampir 67 persen digerakkan oleh UMKM dan hebatnya mereka didominasi oleh kaum perempuan," ujarnya.
Nurlaila (42) selaku Ketua Kelompok Kerajinan Lidi mengatakan, jika mereka sudah mendapatkan manfaat ekonomi dari sekolah yang diikutinya. "Kami sudah bisa mendapatkan uang dari hasil jual piring ayaman. Ini kegiatan saat kami punya waktu luang setelah mengurus keluarga. Kami jual ecer Rp5.000 dan saat ini memang masih hanya dijual untuk kebutuhan di desa ini saja. Target kami piring bisa di pasarkan ke luar desa kami," kata Nurlaila.
Nawi, Kepala Desa Jelutung II mengungkapkan keberadaan Sekolah Perempuan Sekuntum Melati membawa manfaat bagi perbaikan ekonomi keluarga di desanya. Pasalnya itu memiliki ikan gabus sebagai komoditas daerahnya.
"Disini banyak ikan gabus, jadi itulah yang kami manfaatkan. Di sekolah perempuan ini mereka banyak dilatih untuk membuat produk-produk UMKM. Mereka jadi lebih mandiri. Karenanya kami ingin kegiatan ini terus berkelanjutan," ucap Nawi.
Perempuan bisa menjadi penopang ekonomi keluarga asal mampu menggunakan talenta yang dimilikinya. Menurut Melati, salah satu caranya perempuan harus bisa memanfaatkan peluang membuat berbagai produk Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM).
"Saya ingin perempuan punya wadah untuk mengaktualisasikan dirinya. Sekolah perempuan ini kita buat agar perempuan bisa mandiri dan terlatih. Supaya bisa memberdayakan dirinya menopang ekonomi keluarga," kata Melati saat memberikan motivasi bagi puluhan anggota Sekolah Perempuan bernama Sekuntum Melati dengan makna ‘Sekolah Untuk Perempuan Jadi Mandiri dan Terlatih’ di Desa Jelutung II, Selasa (2/3/2021).
Melati menuturkan, dengan kreatifitas dan inovasi, kaum perempuan sudah terbukti mampu menjadi motor penggerak ekonomi melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). "Pendukung ekonomi di negara kita hampir 67 persen digerakkan oleh UMKM dan hebatnya mereka didominasi oleh kaum perempuan," ujarnya.
Nurlaila (42) selaku Ketua Kelompok Kerajinan Lidi mengatakan, jika mereka sudah mendapatkan manfaat ekonomi dari sekolah yang diikutinya. "Kami sudah bisa mendapatkan uang dari hasil jual piring ayaman. Ini kegiatan saat kami punya waktu luang setelah mengurus keluarga. Kami jual ecer Rp5.000 dan saat ini memang masih hanya dijual untuk kebutuhan di desa ini saja. Target kami piring bisa di pasarkan ke luar desa kami," kata Nurlaila.
Nawi, Kepala Desa Jelutung II mengungkapkan keberadaan Sekolah Perempuan Sekuntum Melati membawa manfaat bagi perbaikan ekonomi keluarga di desanya. Pasalnya itu memiliki ikan gabus sebagai komoditas daerahnya.
"Disini banyak ikan gabus, jadi itulah yang kami manfaatkan. Di sekolah perempuan ini mereka banyak dilatih untuk membuat produk-produk UMKM. Mereka jadi lebih mandiri. Karenanya kami ingin kegiatan ini terus berkelanjutan," ucap Nawi.
(don)
tulis komentar anda