Disdik Parepare Minta Pernyataan Orang Tua Siswa Jelang Belajar Tatap Muka
Selasa, 02 Maret 2021 - 19:55 WIB
Simulasi sekolah tatap muka di salah satu SMA di Kota Makassar. Foto: SINDOnews/Ilustrasi
PAREPARE - Dinas Pendidikan Kota Parepare hingga kini masih mempertimbangkan membuka sekolah untuk belajar tatap muka .Hal ini diungkapPelaksana Tugas (Plt) Kadis Pendidikan Parepare , Arifuddin Idris.
Arifuddin mengatakan, setidaknya ada dua hal yang menjadi pertimbangan sebelum sekolah tatap muka dilaksanakan. Pertama, kesiapan sekolah secara infrastruktur yang memenuhi protokol kesehatan . Kedua, kesediaan orang tua mengizinkan anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah.
Untuk internal sekolah, kata Arifuddin lagi, diwajibkan memenuhi standar protokol kesehatan , seperti menyediakan tempat cuci tangan, alat pengukur suhu, alat semprot. Termasuk pengaturan bangku dan sif jadwal belajar.
"Dan tentunya kantin sekolah ditiadakan, selain pembatasan jam belajar. Waktunya dipangkas dari jam belajar normal," jelasnya.
Pihaknya, tambah Arifuddin, juga telah menginstruksikan kepada pihak sekolah untuk meminta pernyataan kesediaan orang tua mengizinkan anaknya belajar tatap muka di sekolah.
"Hasil pendataan, akan kita petakan untuk dibahas dengan seluruh pihak terkait. Selanjutnya kita jadikan sebagai bahan pertimbangan untuk diajukan ke wali kota sebagai penentu kebijakan," paparnya.
Terpenting, kata Arifuddin lagi, vaksinasi terhadap seluruh tenaga pendidik dan nonpendidik di sekolah."Telah kita data. Ada 1.200 data yang telah kita kirim sesuai permintaan Dinkes untuk menjalani vaksinasi Covid-19 ,” tandasnya.
Arifuddin mengatakan, setidaknya ada dua hal yang menjadi pertimbangan sebelum sekolah tatap muka dilaksanakan. Pertama, kesiapan sekolah secara infrastruktur yang memenuhi protokol kesehatan . Kedua, kesediaan orang tua mengizinkan anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah.
Untuk internal sekolah, kata Arifuddin lagi, diwajibkan memenuhi standar protokol kesehatan , seperti menyediakan tempat cuci tangan, alat pengukur suhu, alat semprot. Termasuk pengaturan bangku dan sif jadwal belajar.
"Dan tentunya kantin sekolah ditiadakan, selain pembatasan jam belajar. Waktunya dipangkas dari jam belajar normal," jelasnya.
Pihaknya, tambah Arifuddin, juga telah menginstruksikan kepada pihak sekolah untuk meminta pernyataan kesediaan orang tua mengizinkan anaknya belajar tatap muka di sekolah.
"Hasil pendataan, akan kita petakan untuk dibahas dengan seluruh pihak terkait. Selanjutnya kita jadikan sebagai bahan pertimbangan untuk diajukan ke wali kota sebagai penentu kebijakan," paparnya.
Terpenting, kata Arifuddin lagi, vaksinasi terhadap seluruh tenaga pendidik dan nonpendidik di sekolah."Telah kita data. Ada 1.200 data yang telah kita kirim sesuai permintaan Dinkes untuk menjalani vaksinasi Covid-19 ,” tandasnya.
(luq)
tulis komentar anda